Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Jokowi Soal Ciri Pemimpin Pro Rakyat Punya Rambut Putih dan Keriput, Demokrat: Lebih Tanda-tanda Penuaan

Omongan Jokowi Soal Ciri Pemimpin Pro Rakyat Punya Rambut Putih dan Keriput, Demokrat: Lebih Tanda-tanda Penuaan Jokowi | Kredit Foto: Twitter Jhon Sitorus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Nusantara Bersatu, Sabtu (26/11/2022) yang diinisiasi relawannya mengundang kritik pedas dari Partai Demokrat, apalagi soal pidatonya yang sebut ciri pemimpin pro rakyat adalah memiliki rambut putih dan wajah keriput.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menilai pernyataan itu sejatinya adalah praktik mempertontonkan kebodohan dan pembodohan. Menurutnya, tak ada satu pun literatur pada berbagai studi kepemimpinan yang bisa ditemukan bahwa keriput dan rambut putih adalah ciri pemimpin yang tahu penderitaan rakyat dan pro rakyat.

Baca Juga: Jokowi Teriak Pilih Pemimpin yang Rambutnya Ubanan, Ganjar Pranowo? Seloroh Refly Harun Sungguh Menohok: Kakak Ipar Saya Rambutnya Putih…

"Keriput dan rambut putih lebih tepat sebagai tanda-tanda penuaan," bebernya, Minggu (27/11/2022).

"Kita berbaik sangka, jangan-jangan Pak Jokowi tidak memahami dengan cermat isi pidatonya, hanya membaca dan membeo pada apa yang disajikan orang disekelilingnya sebagaimana dulu pernah terjadi di awal pemerintahannya menandatangani Perpres yang tak dicermatinya lalu kemudian menyalahkan bawahannya," jelas Kamhar.

Hanya saja, kata dia, jika ini dilakukan secara sadar sebagai bentuk endorsment terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi.

"Meskipun misalnya kode-kode Pak Jokowi ini hanya untuk kepentingan internal partainya yang tengah diperhadapkan pada dua pilihan kader terbaiknya untuk mempengaruhi pengambil keputusan terhadap siapa yang nantinya akan diajukan sebagai Capres, tetap saja ini terlalu berlebihan effort dan sumberdaya yang digunakannya," bebernya.

Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Sosok Rambut Putih Hanya Boneka Oligarki Baru Jokowi dan Kroni

Kamhar menambahkan, terlepas dari polemik yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut di GBK yang abai Covid dan pernyataan Menpora yang melarang pemakaian GBK untuk kegiatan di luar sepak bola hingga tahun depan yang ternyata bisa untuk kegiatan relawan Jokowi, saat ini kita juga sedang berduka atas musibah bencana di Cianjur.

"Tak hanya substansi kegiatannya yang bermasalah, pemilihan tempat dan waktunya pun tak tepat. Publik penting memiliki kesadaran agar tak lagi salah dalam memilih calon pemimpin yang hanya bermodalkan pencitraan yang dibangun di atas tumpukan kebohongan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: