Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Stabilitas Harga, NFA Genjot Mobilisasi Pangan Antar Daerah

Jaga Stabilitas Harga, NFA Genjot Mobilisasi Pangan Antar Daerah Kredit Foto: Bapanas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) akan memperkuat mobilisasi pangan lintas daerah. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi juga meminta kepala daerah untuk segera melaporkan kondisi pasokan, terutama jika membutuhkan fasilitas mobilisasi pangan di daerahnya.

Pemerintah pusat pun mengapresiasi daerah-daerah yang telah melakukan mobilisasi pangan antar daerah sehingga dapat mencegah kenaikan harga dan turut menekan laju inflasi.

Arief pun optimis mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit efektif menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga komoditas pangan.“Apabila harga komoditas pangan terkendali, maka target penurunan inflasi di November bisa tercapai seperti yang terjadi pada Oktober,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Arief menambahkan, aksi mobilisasi pangan ini akan terus ditingkatkan. Ia pun meminta para pimpinan daerah berkoordinasi dengan NFA apabila mebutuhkan pasokan komoditas pangan strategis yang dirasa kurang dan menjadi penyebab pertumbuhan inflasi di daerahnya.

Arief mengatakan, hingga 24 November, NFA telah melakukan fasilitasi mobiliasai pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sebanyak 5.000 ton untuk sejumlah komoditas, seperti beras, bawang merah, cabai keriting, cabai rawit merah, jagung, telur ayam ras, daging ayam ras, gula konsumsi, minyak goreng, livebird atau ayam hidup, dan sapi hidup.

Dari beberapa komoditas tersebut jagung menjadi komoditas dengan volume terbanyak sekitar 3.500 ton. “Aksi tersebut dijalankan secara business to business (B2B) melalui sinergi antara NFA, pemda, asosiasi petani dan peternak, dan pelaku usaha,” jelas Arief.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Pemerintah Daerah Diingatkan Jaga distribusi Pangan

Arief menekankan kebijakan mobilisasi pangan adalah strategi jangka pendek dalam upaya menjaga stabilitas harga dan pasokan. Namun demikian, aksi jangka panjang tetap perlu dilakukan antara lain memunculkan sentra-sentra produksi pangan baru di daerah. “Sehingga masing-masing daerah memiliki kemandirian pangan,” teragnya.

Selain mobilisasi pangan, operasi pasar juga akan terus di tingkatkan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Tim kami tengah mengumpulkan data kebutuhan operasi pasar di seluruh Indonesia. Kita akan jadwalkan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia, pemerintah daerah, asosiasi, dan BUMN,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: