Panjang Urusan! Sikap Jokowi Endorse Capres Disebut Terlalu Vulgar, Ray Rangkuti: Secara Etik Sudah Tidak Tepat Lagi
Akan tetapi, tiga partai politik yang kebetulan dekat dengan Anies Baswedan menyatakan menolak untuk melanjutkannya.
"Jadi kan sudah jelas itu. Oleh karena itu, menurut saya itu hajat penting bagi pak Jokowi untuk memastikan apa yang sudah dicapai oleh beliau selama 10 tahun ini tidak akan terbalik nanti, setelah beliau tidak lagi menjadi presiden," ungkapnya.
Ray Angkuti menganggap bahwa Jokowi tengah menyiapkan sosok-sosok penggantinya, yang diduga Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hal itu dikatakan akan berjalan sesuai dengan waktu.
Menelaah soal pemasangan Prabowo sebagai capres dan Ganjar sebagai cawapres, Ray Angkuti melihat mereka akan cukup terseok-seok melawan Anies Baswedan.
Ray menilai daya pikat Prabowo-Ganjar tidak terlalu menarik, karena publik disebut lebih melihat Ganjar sebagai calon presiden.
Ketidaktertarikan publik menganggap Ganjar tak cocok sebagai cawapres terlihat dari hasil survei, yang menunjukkan bahwa Ganjar menempati posisi 6 dari 10 besar dalam surveri cawapres.
Akan tetapi, apabila Ganjar menjadi capres dan Prabowo sebagai cawapres, target mereka bukan lagi menang, namun satu periode dan satu putaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: