Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ADB Salurkan Pinjaman US$500 Juta untuk Sektor Energi dan Pemulihan Hijau Indonesia

ADB Salurkan Pinjaman US$500 Juta untuk Sektor Energi dan Pemulihan Hijau Indonesia Kredit Foto: File/Financial Express
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman senilai US$500 juta untuk Indonesia. Dana tersebut ditujukan untuk reformasi sektor energi di Indonesia.

Reformasi yang dimaksud mencakup peningkatan eberlanjutan dan tata kelola fiskal, memperluas investasi sektor swasta di bidang energi bersih dan terbarukan, serta mempromosikan pemulihan hijau dari pandemi COVID-19.

ADB juga akan mengelola pinjaman senilai US$15 juta bagi subprogram ketiga pada Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif (Sustainable and Inclusive Energy Program) yang didanai oleh Dana Infrastruktur ASEAN (ASEAN Infrastructure Fund) melalui Fasilitas Katalis Pembiayaan Hijau ASEAN (ACGF/ASEAN Catalytic Green Finance Facility).

Baca Juga: Dipanggil Sekretaris Energi AS, Bill Gates Gencarkan Transisi ke Energi Hijau, Krisis Iklim Bukan Wacana Belaka!

Selain itu, proyek tersebut juga akan mendapatkan pembiayaan bersama setara US$292 juta dari Kerjasama Pembangunan Jerman (German Development Cooperation), melalui KfW, serta US$60 juta dari Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi (Economic Development Cooperation Fund).

"Program ini mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kerangka kebijakan guna mencapai keuangan berkelanjutan di sektor energi dan meningkatkan akses energi, sekaligus komitmen untuk bertransisi ke energi bersih," kata Yuki Inoue, Spesialis Energi Senior ADB, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Subprogram ini meneruskan dua subprogram sebelumnya yang mendukung reformasi pemerintah Indonesia di sektor energi dari 2014 sampai 2017, dan selaras dengan prioritas operasional ADB berdasarkan Strategi 2030.

Subprogram tersebut mencakup reformasi tarif listrik dan penargetan subsidi yang lebih tepat, dengan dukungan bagi golongan yang lebih rentan, termasuk rumah tangga dengan perempuan sebagai kepala keluarga.

Langkah-langkah itu telah membawa penghematan bahan bakar yang signifikan dan subsidi listrik selama periode program, sehingga membantu pemerintah untuk dapat mengelola kenaikan tajam harga energi internasional pada 2022.

Subprogram tersebut juga mendukung inisiatif pemerintah dalam mengedepankan produksi energi terbarukan dengan mekanisme penetapan harga baru, peraturan untuk mempromosikan sistem pembangkit listrik tenaga surya terapung, sistem surya fotovoltaik di atap bangunan, kendaraan listrik, serta berbagai standar dan langkah-langkah efisiensi energi.

Melalui reformasi itu, pemerintah telah mengadopsi insentif energi terbarukan dan memperluas akses energi sehingga mencapai lebih dari 99% penduduk pada 2021, naik dari sebelumnya 84% pada 2014.

ADB menyatakan program tersebut juga sekaligus untuk mendukung komitmen pemerintah dalam upaya mengembangkan strategi pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Indonesia serta transisi energi bersih. Komitmen ini sejalan dengan komitmen pemerintah melalui G20 serta akan menjadi fokus dukungan ADB bagi sektor energi Indonesia ke depannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: