Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dipanggil Sekretaris Energi AS, Bill Gates Gencarkan Transisi ke Energi Hijau, Krisis Iklim Bukan Wacana Belaka!

Dipanggil Sekretaris Energi AS, Bill Gates Gencarkan Transisi ke Energi Hijau, Krisis Iklim Bukan Wacana Belaka! Kredit Foto: Bankrate
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Energi AS Jennifer Granholm bertemu dengan miliarder pendiri Microsoft, Bill Gates. Pertemuan ini berkaitan dengan green energy atau energi hijau ramah lingkungan. Sebagaimana diketahui, Gates merupakan salah satu pendiri Bill & Melinda Gates Foundation bernilai miliaran dolar yang mendanai inisiatif iklim di seluruh dunia.

Gates juga telah menjadi pendukung vokal transisi energi hijau agar beralih dari produksi bahan bakar fosil ke sumber energi alternatif seperti angin dan matahari. Tokoh bisnis ini sering berbicara dan menghadiri konferensi global seperti pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia untuk berbicara tentang pentingnya mencegah pemanasan global.

"Kita harus mengganti setiap infrastruktur yang didedikasikan untuk melakukan hal-hal dengan cara lama dengan infrastruktur yang didedikasikan untuk melakukan sesuatu dengan cara baru, dan itu tidak terjadi secara instan, terutama mengingat skala pekerjaan yang membingungkan," tulis Gates. dalam posting blog pada bulan Oktober.

Baca Juga: Kekeringan dan Malnutrisi Hantui Afrika, Bill Gates Janjikan Bantu Rp110 Triliun!

"Misalnya, saat ini ada 2.412 pembangkit listrik tenaga batu bara di dunia, dan jumlah itu masih terus bertambah. Setiap pembangkit itu harus diganti," lanjutnya, mengutip Fox News di Jakarta, Jumat (25/11/22).

Pada 2015, Gates mendirikan Breakthrough Energy, sebuah inisatif yang berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan energi hijau.

Perusahaan juga telah bermitra dengan berbagai entitas, termasuk lembaga keuangan seperti BlackRock dan Bank of America yang telah mendorong langkah-langkah lingkungan, sosial dan tata kelola untuk menggunakan sektor keuangan untuk memerangi perubahan iklim dan mengekang investasi bahan bakar fosil.

Selain itu, Yayasan Bill & Melinda Gates telah menyalurkan miliaran dolar dan mendanai kelompok-kelompok di seluruh dunia yang didedikasikan untuk mendorong transisi hijau.

Misalnya, pada tahun 2021, yayasan tersebut memberikan hibah kepada World Resources Institute sebesar USD1,2 juta (Rp18,7 miliar) dan United Nations Foundation dengan hibah USD2,9 juta (Rp45,3 miliar), menurut pengajuan pajak. Kedua organisasi telah mengadvokasi transisi hijau.

"Krisis iklim menyebabkan kerusakan besar setiap hari karena membahayakan seluruh wilayah masyarakat dan ekonomi," kata Gates dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan awal bulan ini selama konferensi iklim PBB.

"Lebih banyak pendanaan diperlukan untuk memastikan inovasi pertanian dan teknologi tersedia secara luas bagi masyarakat yang rentan, membantu mereka beradaptasi dengan perubahan iklim, menyelamatkan nyawa, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: