Tone of voice adalah cara brand berkomunikasi dan terhubung dengan audiensnya melalui perpesanan dan interaksi pelanggan. Ini membantu bisnis membedakan diri mereka dari kompetisi dan mengkomunikasikan nilai brand kepada audiens.
Tone of voice menyertakan kata dan persona yang dipilih di setiap format konten. Termasuk email, halaman arahan, iklan, posting media sosial, posting blog, dan banyak lagi.
Sebagai contoh, tone of voice Nike cukup serius dan kuat. Mereka telah menjalankan banyak kampanye selama bertahun-tahun untuk mendorong atlet menjadi yang terbaik yang mereka bisa.
Baca Juga: Apa Itu Earned Value Management?
Kata-kata dan persona yang digunakan membentuk cara pelanggan melihat merek Anda, karena 88% responden dalam survei mengatakan penting untuk membeli dari merek yang mereka percayai.
Filsuf Yunani Aristoteles mengatakan Anda dapat membujuk orang lain dengan tiga cara, dengan hal yang masuk akal, emosi, atau karakter. Orator Yunani yang hebat menggunakan tone of voice atau nada suara persuasif dalam komunikasi, yang didasarkan pada struktur solusi masalah. Cara ini hampir selalu menghasilkan hasil yang diinginkan.
Tone of voice bukan apa yang Anda katakan, tetapi bagaimana Anda mengatakannya. Pesan yang sama dapat dikomunikasikan dengan banyak cara berbeda, tergantung pada bahasa yang Anda pilih atau cara Anda menyusun kalimat.
Nada yang berbeda menyampaikan informasi psikologis yang berbeda. Nada Suara menambahkan dimensi ekstra pada pesan Anda. Inilah sebabnya mengapa ini adalah salah satu elemen komunikasi yang paling signifikan. Ini memengaruhi cara orang memandang dan bereaksi terhadap pesan yang ingin Anda komunikasikan.
Memiliki tone of voice untuk brand Anda dapat membantu brand menonjol dari pesaing sambil berkomunikasi secara efisien dan efektif dengan audiens. Tone of voice dapat membuat brand Anda mudah diingat karena menciptakan koneksi dan ikatan kepercayaan di benak konsumen. Dan dengan koneksi ini, konsumen akan lebih banyak berinvestasi secara mental dan moneter pada merek Anda, yang dapat berdampak pada penjualan dan pendapatan brand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: