Aktivitas LDP pada pagi hari, dikatakan Umar, diupayakan rampung menjelang tengah hari. Selanjutnya, anak-anak kembali ke tenda keluarga masing-masing untuk istirahat, sebelum mengikuti kegiatan pada sore hari yang bersifat religi.
Tidak hanya kepada anak-anak saja, pada malam harinya, Tagana juga mengajak penyintas untuk nonton bareng (nobar) dengan target utama orang dewasa.
Baca Juga: Kinerjanya Sudah Tak Diragukan Lagi, Kemensos Sukses Sabet Dua Penghargaan di KORPRI Award
"Malamnya, kebetulan, mulai tadi malam itu ada tayangan Piala Dunia. Jadi, kita ajak penyintas untuk nobar di area Lapangan Cariu. Target utamanya untuk bapak-bapak, namun, kita sampaikan bahwa siapa pun bisa melihat. Kita juga menyediakan kopi dan goreng-gorengan sebagai teman nobar," ucap dia.
Khusus untuk ibu-ibu, Tagana akan memberikan LDP lewat kegiatan berupa Dapur Kreasi. "Kita akan ciptakan Dapur Kreasi, yaitu pemberdayaan untuk penyintas, khususnya ibu-ibu," terang Umar.
Ia pun menyampaikan bahwa mereka akan mencoba mendengarkan aspirasi dari para penyintas agar nantinya pemberdayaan yang dilakukan bisa memberikan peluang usaha bagi pengungsi di tengah keadaan sulit yang tengah mereka alami saat ini.
Sampai saat ini, telah berdiri 9 posko LDP di 9 titik di Kabupaten Cianjur. Selain di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, 3 d iantaranya masih berada di kecamatan yang sama, yakni di Kampung Cisarua, Desa Sarampad; Kampung Munjul, Desa Gasol; dan Kampung Longkewang, Desa Gasol.
Adapun 5 posko LDP lainnya berada di Taman Prawatasari, Kecamatan Cianjur; Lapangan Jagakarsa, Kecamatan Warungkondang; Kampung Cijurey, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas; Kampung Tunggilis, Desa Ciputri dan Kampung Ciherang Panembong, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet. Selain itu, Kemensos juga masih akan memberikan LDP hingga tahap kedaruratan dinyatakan selesai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: