Perusahaan yang berorientasi pada produksi percaya bahwa jika mereka mengandalkan produksi massal untuk menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau, pelanggan akan membelinya. Oleh karena itu, tidak masalah jika produk tersebut benar-benar memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.
Ketika penjualan turun, tanggapan perusahaan dengan fokus ini adalah menurunkan harga melalui peningkatan produktivitas. Filosofi ini sangat efektif dalam situasi di mana permintaan konsumen lebih tinggi daripada pasokan.
Ada banyak contoh perusahaan yang menggunakan pendekatan ini. Contoh penting termasuk rantai makanan cepat saji seperti Burger King atau McDonald's, yang berfokus pada produksi makanan cepat saji dalam jumlah besar dengan harga serendah mungkin. Contoh lain adalah Ford Motor Company. Ketika Henry Ford mengembangkan metode jalur perakitan, ia memproduksi secara massal mobil-mobil yang relatif murah sambil meminimalkan biaya produksi sebanyak mungkin.
Karena orientasi produk menekankan desain dan sering dikaitkan dengan penelitian dan pengembangan, tidak mengherankan jika banyak bisnis berorientasi produk adalah perusahaan teknologi.
Produk harus menjual dirinya sendiri, dengan penekanan kuat pada penelitian dan pengembangan. Akibatnya, itu hanya penting dalam situasi pasar kecil dan sering dipasangkan dengan orientasi pasar untuk menarik pasar yang luas.
Ketika bisnis mengambil pendekatan ini, tujuan mereka adalah inovasi dan peningkatan produk. Mereka mungkin menciptakan produk baru berkualitas tinggi untuk memecahkan masalah pelanggan yang ada, atau secara teratur mensurvei pelanggan untuk mengidentifikasi area perbaikan. Selain itu, mereka menghargai hubungan mereka dengan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka secara efektif.
Perusahaan yang berorientasi pada produk paham teknologi. Mereka dapat berinovasi dengan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangkitkan permintaan pasar. Tujuan utamanya adalah untuk menyenangkan pelanggan dengan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan mereka lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing.
Apple dapat dicap sebagai perusahaan yang berorientasi pada produk. Apple berfokus pada kualitasnya dan mengandalkan inovasi untuk memasuki pasar baru dan menciptakan permintaan. Pendekatan berorientasi produk Apple memungkinkan mereka untuk mengatasi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang tidak terjawab atau tidak terartikulasikan dengan elektronik yang menarik dan inovatif yang menawarkan keunggulan kompetitif dibandingkan produk sejenis dari pesaing.
Meskipun Apple menggabungkan orientasi produk dan pemasaran, gadget teknologinya yang canggih adalah alasan Apple menjadi salah satu perusahaan terkemuka dunia, kedua setelah Amazon. Apple memanfaatkan layanan pelanggan dan strategi pemasaran bisnis untuk mendorong kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek lebih jauh lagi.
Orientasi produk sering disebut sebagai pendekatan tanpa rasa takut karena menyiratkan bahwa perusahaan itu berani, proaktif, dan menghindari risiko.
Strategi ini digunakan oleh perusahaan teknologi tinggi dan inovatif. Daripada sebaliknya, mereka ingin mengajari konsumen cara memenuhi persyaratan produk mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: