Unggah tentang Bitcoin, Bank Sentral Eropa Ramai Dapat Tanggapan dari Komunitas Kripto
Keruntuhan pertukaran kripto FTX dan adanya skandal likuiditas di pasar kripto telah mendorong regulator di Uni Eropa untuk bergabung dengan anggota parlemen lainnya dalam upaya mendukung pedoman dan peraturan yang lebih jelas terhadap kripto.
Sehubungan dengan ini, Bank Sentral Eropa telah merilis postingan blog pada 30 November lalu terkait dengan Bitcoin (BTC) yang ramai mendapatkan tanggapan dari komunitas kripto di Twitter.
Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (1/12/2022), postingan blog dari bank sentral Eropa berjudul "Bitcoin's last stand" yang ditulis oleh Ulrich Bindseil dan Jürgen Schaaf selaku direktur jenderal dan penasihat Bank Sentral Eropa ini pada dasarnya menyoroti terkait dengan kekurangan BTC dalam perjalannya terutama di tengah fluktuasi harga saat ini. Mereka menyampaikan bahwa mata uang digital kini berada di "jalan menuju tidak relevan".
Baca Juga: Analisis Glassnode: Kepemilikan Bitcoin Capai Titik Tertinggi Pascakeruntuhan FTX
Selain itu, mereka mengklaim bahwa BTC hampir tidak digunakan untuk transaksi legal dan perhatian peraturan yang saat ini diterima BTC dari para regulator di seluruh dunia dapat "disalahpahami sebagai persetujuan". Mereka juga memperingatkan bank dengan menyampaikan bahwa berinteraksi dengan mata uang digital dapat mencemari reputasi.
Postingan ini pun ramai mendapatkan tanggapan dari komunitas kripto di Twitter, di mana ada yang menyampaikan bahwa tulisan yang diunggah bank sentral tersebut merupakan suatu bentuk fitnah, ada pula komunitas yang telah bersiap untuk memberikan sanggahan dan mempertahankan asetnya.
Tidak lepas dari bahan sanggahan komunitas kripto, latar belakang dari Bindseil dan Schaaf pun turut menjadi sorotan. Sebuah komentar dari anggota komunitas mengatakan bahwa Bindseil memiliki latas belakang yang terkait dengan potensi konflik kepentingan, di mana Bindseil rupanya telah menuliskan berbagai artikel terkait dengan mata uang digital bank sentral (CBSC) dan kasus penggunaannya.
Selain itu, klaim yang merujuk pada BTC yang tidak digunakan untuk transaksi legal yang lebih tepatnya merujuk ada aktivitas terlarang dianggap sudah ketinggalan zaman bagi para anggota komunitas.
Ada pula yang merespons dengan menggunakan meme "BTC sudah mati" namun masih memiliki nilai yang meningkat dibandingkan dengan yang lain, dalam hal ini penurunan nilai Euro pun tidak tanggung dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam tanggapan yang diberikan oleh para anggota komunitas kripto di Twitter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: