Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Anies Bakal Hadiri Aksi Reuni 212 Meski Nggak Diundang, Habib Syakur: Ini Momentum Dia untuk Tarik Dukungan Publik

Yakin Anies Bakal Hadiri Aksi Reuni 212 Meski Nggak Diundang, Habib Syakur: Ini Momentum Dia untuk Tarik Dukungan Publik Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penanggung Jawab Pelaksanaan Reuni 212, Yusuf Martak, sudah mengonfirmasi pihaknya tidak mengundang Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara yang akan digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2022).

Ia mengatakan, Reuni 212 hanya mengundang sejumlah ulama dan tokoh-tokoh agama Islam dan tidak mengundang para tokoh yang ada kaitannya dengan politik.

Baca Juga: Habib Rizieq Tiba di Masjid At-Tin Disambut Gegap Gempita Peserta Reuni Aksi 212, Terpantau Langsung Salat Tahajud

"Enggak kami undang. Karena kami enggak mengundang yang kaitannya dengan politik," kata Yusuf saat menggelar konferensi pers di Masjid At Tin, Rabu (30/11/2022).

"Politik praktis kami tidak undang, yang kami undang itu tokoh, ulama, habib, uztadz, kiai, gitu," jelasnya.

Di lain pihak, inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid justru punya pandangan berbeda. Ia yakin Anies akan hadiri Reuni 212 ini. Dia berpendapat agenda tersebut merupakan gerakan politik kekuasaan.

"Anies saya kira akan hadir, ini momentum dia untuk menarik dukungan publik. Jadi jelas sekali Reuni 212 adalah gerakan politik kekuasaan semata, bukan gerakan Islam walau mereka pakai atribut agama," kata Syakur dalam keterangannya, Kamis (1/12/2022).

Habib Syakur mengakui bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi memberi ruang bagi siapapun untuk mengeluarkan pendapatnya. Namun juga harus memenuhi peraturan yang berlaku.

"Kalau di dalam isinya caci maki dan melecehkan pemerintah semata, menurut saya polisi bisa ambil tindakan. Karena negara demokrasi yang bebas berbicara juga dibatasi oleh hak orang lain," ujarnya.

Baca Juga: Harapan Ustadz Novel Bamukmin di Peringatan 212: 'Semoga Penguasa Tegas Melawan Komunis Gaya Baru dan Penista Agama'

Dia lantas mengklaim Reuni 212 menjadi manuver politik kelompok Ikhwanul Muslimin dan simpatisan Hizbut Tahrir.

"Di dalam 212 itu mayoritas kelompok pengusung Khilafah, ada simpatisan Hizbut Tahrir dan Ikhwanul Muslimin. Target mereka mengganti Indonesia menjadi daulah Khilafah. Sayangnya mas Anies berpotensi akan memanfaatkan gerakan itu demi meraih kekuasaan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: