Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duta Kampus SDGs UI Sebut Pemanfaatan Mineral Indonesia Belum Maksimal

Duta Kampus SDGs UI Sebut Pemanfaatan Mineral Indonesia Belum Maksimal Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

SDGs HUB Universitas Indonesia (UI) sebagai salah satu dari 31 SDGs Center yang tersebar di seluruh Indonesia, sukses melaksanakan pemilihan Duta Kampus SDGs.

Pemilihan ini merupakan rangkaian dari penyelenggaraan SDGs Annual Conference 2022 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas pada 1-2 Desember 2022 di Hotel Sultan, Jakarta.

Pemilihan Duta Kampus SDGs ditujukan untuk mengapresiasi inisiatif dan meningkatkan keterlibatan dan peran serta kalangan akademisi dan kaum muda di lingkungan kampus.

Sebagai mitra Bappenas untuk mewujudkan komitmen Indonesia dan global dalam mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, SDGs HUB UI pun turut melaksanakan pemilihan Duta Kampus SDGs di kalangan Kampus Universitas Indonesia pada tanggal 23 September-9 Oktober 2022.

Seleksi pemilihan Duta Kampus SDGs Universitas Indonesia, diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dari berbagai jurusan dan fakultas.

Dari 5 finalis, terpilih dua duta utama yaitu Salma Ranggita Cahyariyani dan Muhammad Caessar dari Program Studi Teknik Metalurgi dan Material, dan Duta Runner-Up Lintang Shafa Mazaya dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Dalam keterangan tertulis, Program Manager SDGs HUB UI, Radhe Ayu berharap bahwa ketiga Duta Kampus SDGs UI dapat menjadi role model bagi para pemuda melalui program-program SDGs yang dapat memberikan solusi untuk Indonesia dan dunia yang lebih berkelanjutan.

Ketiga duta tersebut kedepannya akan bersinergi bersama untuk membantu Universitas Indonesia dalam mengimplementasikan SDGs di lingkungan kampus, tingkat lokal (daerah), nasional, dan Internasional.

Salma Ranggita menyatakan data terbaru yang dilansir oleh The Economic and Social Commision for Asia and the Pasific (ESKAP) menunjukan bahwa Asia Tenggara (Southeast Asia) di tahun 2022 memang mengalami tren regresi atau penurunan, dari sdgs poin 6, 12,13,14.

Menurutnya, kondisi tersebut sangat disayangkan karena banyak potensi kekayaan alam Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal.

“Sebagai mahasiswa Metalurgi Material, saya cukup mempelajari besarnya potensi mineral alam Indonesia. Namun (sayangnya) pemanfaatan potensi tersebut belum terlalu maksimal,” kata Salma.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: