Muak dengan Jargon 'Aku Pancasila dan Kamu Khilafah', Tokoh Pendidikan Mantap Dukung Anies: Narasi Intoleran Itu Pembodohan Bangsa

Indra menjelaskan, selama Jakarta dipimpin Anies, izin pendirian rumah ibadah yang sulit didapat dan telah menunggu puluhan tahun dikeluarkan. Selain memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Anies Baswedan juga menyalurkan bantuan sosial melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) untuk semua agama.
Jadi, kata Indra, apa yang ditakutkan tidak terjadi. Tingkat kohesivitas alias tidak ada polarisasi sangat tinggi. "Ini kajiannya dari Nanyang Technical University Singapura. Bukan abal-abal dan pembangunan rumah ibadah semua yang selama ini kesulitan mendapatkan IMB-nya, tetapi selama Anies menjabat sebagai gubernur justru terjadi," jelasnya.
Baca Juga: Alasan Mahfud MD Bisa Jadi Cawapres Anies: Salah Satunya Jadi Bagian Jokowi
"Berarti narasi intoleran dan radikal kepada sosok Mas Anies, itu, kan pembodohan bangsa," ucapnya. Situasi bangsa yang diwarnai oleh isu yang memperkeruh persaudaraan sesama anak bangsa, kata Indra, menjadi pertimbangan para tokoh lintas agama dan tokoh pendidikan bergerak menjadi relawan Laskar AMAN guna mencerdaskan anak bangsa.
"Itu sebabnya tokoh-tokoh pendidikan dan lintas agama mempunyai cita-cita mencerdaskan bangsa, jangan dipecah belahkan terus karena dari zaman Belanda, kelemahan kita ini mudah diadu domba. Dan politik devide et impera ini selalu sukses dipakai karena faktanya bangsa belum cerdas."
"Yang paling saya takutkan adalah jangan-jangan memang bangsa ini sengaja dibuat bodoh. Ini yang membuat kami harus turun tangan," ucap Indra.
Baca Juga: Kenapa 'Bunga' Bank Syariah Lebih Tinggi?
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan JPNN.com. Berita terkini dari Warta Ekonomi bisa kamu dapatkan di Google News.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: