Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muak dengan Jargon 'Aku Pancasila dan Kamu Khilafah', Tokoh Pendidikan Mantap Dukung Anies: Narasi Intoleran Itu Pembodohan Bangsa

Muak dengan Jargon 'Aku Pancasila dan Kamu Khilafah', Tokoh Pendidikan Mantap Dukung Anies: Narasi Intoleran Itu Pembodohan Bangsa Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Indra menjelaskan, selama Jakarta dipimpin Anies, izin pendirian rumah ibadah yang sulit didapat dan telah menunggu puluhan tahun dikeluarkan. Selain memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Anies Baswedan juga menyalurkan bantuan sosial melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) untuk semua agama.

Jadi, kata Indra, apa yang ditakutkan tidak terjadi. Tingkat kohesivitas alias tidak ada polarisasi  sangat tinggi. "Ini kajiannya dari Nanyang Technical University Singapura. Bukan abal-abal dan pembangunan rumah ibadah semua yang selama ini kesulitan mendapatkan IMB-nya, tetapi  selama Anies menjabat sebagai gubernur justru terjadi," jelasnya.

Baca Juga: Alasan Mahfud MD Bisa Jadi Cawapres Anies: Salah Satunya Jadi Bagian Jokowi

"Berarti narasi intoleran dan radikal kepada sosok Mas Anies, itu, kan pembodohan bangsa," ucapnya. Situasi bangsa yang diwarnai oleh isu yang memperkeruh persaudaraan sesama anak bangsa, kata Indra, menjadi pertimbangan para tokoh lintas agama dan tokoh pendidikan bergerak menjadi relawan Laskar AMAN  guna mencerdaskan anak bangsa.

"Itu sebabnya tokoh-tokoh pendidikan dan lintas agama mempunyai cita-cita mencerdaskan bangsa, jangan dipecah belahkan terus karena dari zaman Belanda, kelemahan kita ini mudah diadu domba. Dan politik devide et impera ini selalu sukses dipakai karena faktanya bangsa belum cerdas."

Baca Juga: Kerap Diserang Framing Intoleran, Pengurus PBNU: Faktanya Anies Berhasil Bangun Jakarta dengan Karakter Kesetaraan

"Yang paling saya takutkan adalah jangan-jangan memang bangsa ini sengaja dibuat bodoh. Ini yang membuat kami harus turun tangan," ucap Indra.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: