Sementara itu, Menteri Andrey Slepnev menyampaikan Indonesia merupakan mitra strategis bagi EAEU di Kawasan Indo-Pasifik.
"Banyaknya perubahan yang dihadapi negara di dunia dengan adanya transformasi teknologi, penting untuk membangun suatu kerangka kerja sama yang kuat dalam membantu pelaku usaha demi kesejahteraan masyarakat di EAEU, maupun Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Kembangkan Ekspor Nasional, LPEI Kolaborasi dengan Standard Chartered
Perlu diketahui, EAEU memiliki populasi sekitar 183 juta jiwa dan Produk Domestik Bruto (GDP) per kapita sebesar USD11,249. Pada 2021, total perdagangan Indonesia-EAEU tercatat sebesar USD3,3 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar USD1,5 miliar sedangkan impor Indonesia dari EAEU sebesar USD1,8 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU pada 2021 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya; minyak kelapa (kopra), kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya; karet alam, balata, getah perca; alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit samak atau kulit komposisi dan bagian atas sepatu dari kulit samak; serta margarin.
Baca Juga: Dorong Kerja Sama Bilateral Indonesia-Eurasia, Mendag Zulkifli Hasan: Harus Ciptakan Lapangan Kerja!
Sementara impor utama Indonesia dari EAEU pada 2021 adalah pupuk mineral atau kimia, mengandung kalium; produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan; paduan fero; batu bara, briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara; dan pupuk mineral atau kimia mengandung dua atau tiga unsur penyubur nitrogen, fosfor, dan kalium.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: