Hari Disabilitas Internasional 2022, Telkom Hadir untuk Seluruh Masyarakat Indonesia
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2022. Sebagai perusahaan yang menjujung nilai keberagaman dan inklusivitas, Telkom menghormati segala perbedaan dan mempercayai bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas.
Selaras dengan tema Hari Disabilitas Internasional 2022 tahun ini, yaitu "Transformative Solutions for Inclusive Development: The Role of Innovation in Fuelling an Accessible and Equitable World", Telkom sebagai perusahaan digital telco telah banyak berperan dalam memberikan program terkait pemberdayaan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja.
Baca Juga: Perkuat Talenta Digital, Telkom Berikan Executive Training
Salah satu upaya Telkom dalam hal ini adalah menyediakan tempat kerja inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Working Circumtances Telkom dirancang untuk dapat mengakomodasi kehadiran karyawan dengan berbagai kondisi, termasuk di antaranya karyawan difabel.
Sejauh ini, setidaknya terdapat 80 karyawan disabilitas yang telah menjadi bagian dari TelkomGroup, dengan terdiri dari tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara. Telkom yakin bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama baiknya apabila perusahaan dapat menyediakan instrumen terbaik untuk mengasah kemampuan mereka.
Maka dari itu, selain memiliki sarana dan fasilitas yang ramah disabilitas, Telkom turut menyediakan kanal rekrutasi untuk disabilitas dan memastikan learning curve yang baik dengan inisiasi program pengembangan talenta khusus untuk penyandang disabilitas.
Baca Juga: Gak Tanggung Gelontorkan Dana, Telkom Kian Sigap Bantu Korban Gempa Cianjur
Program kedua adalah inisiasi pembelajaran bahasa isyarat melalui aplikasi I Can Hear And Talk (I-Chat). Inovasi ini telah dikembangkan oleh Telkom sehak tahun 2010 lalu sebagai sarana pembelajaran bahasa isyarat bagi para difabel tunarungu (tidak dapat mendengar) maupun difabel atau masyarakat umum yang juga ingin mempelajari bahasa isyarat.
Hadirnya aplikasi I-Chat mengubah cara konvensional dalam pembelajaran bahasa isyarat menjadi cara modern dengan memanfaatkan keunggulan teknologi IT. Dengan ini, pembelajaran bahasa isyarat dapat dilakukan dengan mudah dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun. Aplikasi ini telah disosialisasikan ke banyak kota besar di Indonesia dan kepada Sekolah Luar Biasa (SLB-B) disertai dengan pemberian bantuan komputer kepada beberapa SLB-B terpilih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: