Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya transformasi BUMN.
Sejumlah program yang berpihak mendukung UMKM pun terus dilakukan, seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR).
Baca Juga: PAN Terang-terangan Dukung Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Airlangga Hartarto Beneran Ditinggal?
Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai keberpihakan BUMN terhadap UMKM sudah tepat.
"UMKM itu termasuk segmen usaha penyangga ekonomi yang penting. Terdapat hampir 64 juta UMKM dan menampung tenaga kerja lebih dari 160 juta (orang) berdasarkan data pada akhir 2020," ujar Toto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/12/2022).
Namun dari sisi baki kredit perbankan, lanjut Toto, baru menyerap sekitar 20 persen dari total kredit perbankan. Artinya, banyak usaha di sektor mikro dan kecil yang feasible namun tidak bankable.
"Karenanya, intervensi pemerintah lewat BUMN, misal lewat program KUR dan pendampingan bisnis (coaching), sangat penting dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir Rancang Catatan Blacklist BUMN
Toto menilai kunci kebangkitan UMKM bukan semata pada akses terhadap sumber keuangan, melainkan juga upaya peningkatan kapabilitas pelaku usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar