Pengunjung melihat produk yang ditampilkan pada ajang UMKM Merah Putih 2022 di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (29/11/2022). UMKM Merah Putih yang menampilkan ribuan produk itu akan berlangsung secara "offline" pada 28 - 30 November serta daring hingga 31 Desember 2022 yaitu merupakan dukungan pada upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi UMKM yang saat ini baru mencapai 19,5jt menjadi 30jt pada tahun 2024. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ia mencontohkan Korea Credit Guarantee Fund (KODIT) atau lembaga pembiayaan penjaminan kredit Korea yang tidak sekadar memberikan penjaminan, melainkan juga melakukan pembinaan masif terhadap sektor mikro dan kecil agar kapabilitasnya meningkat.
Baca Juga: Erick Thohir: Transisi ke EBT di Indonesia Tidak Ikuti Pola Negara Lain
"Ukuran keberhasilan KODIT bukan berapa jumlah profit lembaga tersebut, namun lebih kepada berapa jumlah segmen mikro-kecil yang sudah bisa naik kelas," lanjutnya.
Toto menyebut banyak perusahaan pelat merah yang fokus dalam pemberdayaan sektor UMKM. Menurutnya, sumber daya BUMN yang besar akan semakin optimal dalam pengembangan UMKM jika saling terintegrasi antar-BUMN.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Terang-terangan Dukung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, Bagaimana Nasib KIB?
"Alangkah baiknya apabila holding BRI bisa bekerja sama dengan Askrindo-Jamkrindo serta juga dengan Pefindo supaya layanan terhadap sektor mikro-kecil bisa di bawah satu atap, terintegrasi. Dengan model ini upaya sinergitas BUMN bisa lebih baik dalam pemberdayaan UMKM," kata Toto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
