Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Produksi Migas Menurun, Pahala: IPO PHE Diharapkan Mampu Tingkatkan Produksi Migas

Tren Produksi Migas Menurun, Pahala: IPO PHE Diharapkan Mampu Tingkatkan Produksi Migas Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terus menurunya produksi minyak dan gas (Migas) nasional dalam beberapa tahun terakhir membuat pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengarahkan agar PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dapat melakukan penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansyuri mengatakan IPO yang dilakukan oleh PHE diharapkan mampu untuk dapat merealisasikan pertumbuhan produksi dalam lima tahun ke depan. 

"Kami berharap bahwa nantinya hasil IPO yang diperoleh dari pasar modal akan digunakan untuk merealisasikan rencana pertumbuhan produksi dalam lima tahun mendatang," ujar Pahala dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022). 

Baca Juga: Wamen BUMN Targetkan IPO Pertamina Geothermal Energy pada Kuartal I-2023

Pahala mengatalan, PHE merupakan perusahaan produksi eksplorasi minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia berdasarkan total produksinya.

Lanjutnya, ia menyebut bahwa produksi minyak mentah di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami tren menurun. Ia berharap permodalan yang dimiliki PHE ini bisa digunakan untuk bisa melakukan pengembangan bagi wilayah kerja produksi yang sudah dimiliki PHE. 

"Kita berharap dengan permodalan yang dimiliki PHE ini bisa digunakan untuk bisa melakukan pengemgangan bagi wilayah kerja produksi yang saat ini sudah dimiliki oleh PHE, baik itu yang berada di dalam Indonesia maupun yang saat ini sudah dikembangkan di beberapa negara lain di luar Indonesia," ujarnya. 

Selain itu, Pahala juga berharap IPO ini juga dapat meningkatkan ketahanan energi sebagai salah satu tantangan Indonesia, khususnya dalam jangka waktu pendek.

"Di mana kita melihat bahwa sumber-sumber energi khususnya yang berasal dari negara Rusia dan negara lain sangat berpengaruh dengan kondisi yang terjadi di kawasan Rusia tersebut," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: