Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecam Bom Bunuh Diri di Astana Anyar, Wapres Ma'ruf Amin: Mencederai Nilai Kemanusiaan dan Agama!

Kecam Bom Bunuh Diri di Astana Anyar, Wapres Ma'ruf Amin: Mencederai Nilai Kemanusiaan dan Agama! Kredit Foto: Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melalui Juru Bicara (Jubir) Masduki Baidlowi mengatakan, peristiwa bom bunuh Polsek Astana Anyar mencederai nilai kemanusiaan, nilai agama itu sendiri. Dalam hal ini Islam mengharamkan tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan agama.

"Sering kali peristiwa terjadi dengan mengatasnamakan agama yang pada dasarnya itu jauh adalah jauh dari esensi pemahaman agama itu sendiri," dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Geram Akan Aksi Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Moeldoko Tegas: Hentikan Segala Ideologi Kekerasan!

Masduki menyampaikan, Wapres pun menekankan tiga akibat peristiwa bom bunuh diri siang tadi. Pertama Wapres mengutuk keras terhadap peristiwa bom bunuh diri.

Kedua, Wapres sangat bersimpati dan empati terhadap korban . Serta terhadap korban yang diakibatkan oleh bom bunuh diri.

"Karena dalam perkembangan terakhir, sudah ada yang wafat satu anggota polisi dan beberapa orang yang luka di situ," jelasnya.

"Dan ini saya kira pada keluarga dan semuanya ya, Wakil Presiden ikut berbela sungkawa terhadap korban yang wafat dan berempati, bersimpati terhadap korban-korban," ujarnya menyampaikan.

Ketiga, kepada aparat hukum dan pihak keamanan hendaknya bersigap dan waspada. Pasalnya dengan adanya kejadian ini menandakan bahwa bibit terorisme di Indonesia masih ada.

Baca Juga: BNPT Kecolongan Terkait Bom Bunuh Diri Astana Anyar, DPR: Sudah Dibina Masih Melakukan Terorisme

"Maka jelas bahwa bibit-bibit, jejaring-jejaring terorisme yang mengatasnamakan agama itu bukan saja masih ada, tetapi terus bergerak," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: