Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transisi Energi Tidaklah Kurangi Volume Kebutuhan Migas

Transisi Energi Tidaklah Kurangi Volume Kebutuhan Migas Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengatakan proses transisi energi yang saat ini sedang berjalan akan mendorong presentase penggunaan energi baru dan terbarukan meningkat 

Meskipun begitu, Nanang meyakini bahwa hal tersebut tidak mengurangi volume kebutuhan minyak dan gas. 

“International Energy Agency (IEA) memperkirakan pada tahun 2040 produksi minyak akan meningkat sekitar 105 juta barel dari produksi saat ini yang sekitar 95 juta barel. Hal ini menandakan kebutuhan minyak terus meningkat secara volume, meskipun secara presentase akan mengalami penurunan ke depannya," ujar Nanang dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (8/12/2022). 

Baca Juga: Arifin Tasrif Minta Jajaran Kementerian ESDM & SKK Migas Percepat Produksi Migas

Nanang mengatakan, sebagai negara yang terus bertumbuh perekonomiannya, kebutuhan energi di Indonesia akan terus tumbuh. Sebagai negara besar dengan penduduk yang besar, maka kebutuhan energi tidak bisa dipenuhi dari 1 jenis energi saja, tetapi akan dipenuhi dari energy mix termasuk didalamnya minyak dan gas. 

Menurutnya, teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan produksi minyak dan gas. Di era industri 4.0 teknologi akan memegang peranan yang penting. Nanang menyampaikan bagaimana bisa memonetisasi gas marginal di area remote yang bisa dikembangkan secara komersial. 

"Karena dengan teknologi tidak boleh lagi ada sumur mati yang baru diketahui dalam waktu 2-3 hari. Harus real time agar bisa segera ditangani, maka dengan digitalisasi dan improvement di IOC maka sumur yang mati bisa diketahui secara real time," ujarnya.

Lanjutnya, ia menyebut untuk mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD dibutuhkan langkah nyata. Jika sekarang tidak melakukan perubahan maka tidak akan mencapai apa yang ditargetkan. 

“Saya mengutip filosof Lau Tze bahwa untuk menempuh perjalanan 1.000 mil harus dimulai dari 1 langkah. Untuk mencapai target di tahun 2030 langkah-langkah nyata harus dimulai, termasuk kegiatan IOC Forum tahun ini adalah bagian dari langkah-langkah untuk mewujudkan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Renstra IOG 4.0," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: