Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rishi Sunak Harus Hadapi Situasi Warga Inggris yang Santap Makanan Hewan

Rishi Sunak Harus Hadapi Situasi Warga Inggris yang Santap Makanan Hewan Kredit Foto: Reuters/Jason Cairnduff

Selama puluhan tahun, Wales Barat dan Dales menerima dana tambahan dari Uni Eropa (UE) karena mereka termasuk di antara wilayah termiskin di Eropa. Tetapi Cardiff tidak termasuk penerima dana tersebut, karena menurut standar hidup rata-rata, wilayah ini tidak tergolong wilayah miskin.

Victoria Winckler, Direktur Wales The Bevan Foundation, memperingatkan akan bahaya menstereotipe suatu wilayah atau kota besar sebagai tempat yang melarat atau makmur.

“Stereotipe-nya Cardiff adalah tempat yang makmur. Sementara daerah Valleys miskin dan data-data menunjukkan bahwa ini tidak benar sama sekali,” katanya.

“Ada daerah di Cardiff yang makmur ya. Namun, sebetulnya masih ada wilayah yang warganya hidup kekurangan di ibu kota Wales itu,” imbuhnya.

Testimoni serupa juga disuarakan banyak warga lain yang tinggal di berbagai daerah di Inggris. Jutaan orang di Inggris saat ini harus memilih antara membeli makanan atau membayar tagihan listrik dan pemanas mereka.

Hampir sepertiga dari orang tua tunggal terpaksa melewatkan satu kali makan dalam sehari demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang lain. Demikian hasil penyelidikan LSM Which? di rumah tangga yang paling terpukul krisis inflasi di negara tersebut.

Menurut lembaga itu, 3 dari 10 rumah tangga orang tua tunggal yang diwawancarai mengatakan, mereka mengurangi makan akibat kenaikan harga makanan. Secara total, situasi yang sama terjadi pada 14 persen rumah tangga yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

“Penelitian kami menemukan bahwa keluarga di seluruh Inggris mengalami kesulitan karena meningkatnya biaya hidup, dengan rumah tangga orang tua tunggal menjadi yang paling terdampak oleh krisis,” kata Direktur Kebijakan dan Aktivisme Which?, Roco Concha.

“Karena harga kebutuhan pokok terus naik, sangat penting bagi setiap orang untuk mendapat akses ke makanan yang sehat dan harganya terjangkau bagi mereka dan keluarga,” kata Concha.

Data resmi terbaru menunjukkan, inflasi makanan Inggris mencapai 16,4 persen pada Oktober, level tertinggi sejak 1977. Hal ini terutama disebabkan lonjakan tajam harga bahan-bahan makanan pokok seperti susu, mentega, keju, pasta, dan telur.

Seorang perempuan berusia 40-an berkata kepada peneliti, ada minggu-minggu dia mengurangi makan supaya dapat memberi anak-anaknya makanan, pakaian dan membayar listrik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: