Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Universitas Brawijaya Ditetapkan Sebagai Universitas Ramah Disabilitas

Universitas Brawijaya Ditetapkan Sebagai Universitas Ramah Disabilitas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Brawijaya (UB) baru-baru ini mendapat penghargaan dari UNESA-Dimetric (Disability Inclusion Metrics). Kampus yang berpusat di Kota Malangtersebut mendapatkan peringkat empat dunia kategori universitas ramah disabilitas

Rektor UB, Widodo menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan UB meraih rangking empat dunia sebagai kampus ramah disabilitas versi pemeringkatan UNESA-Dometric.

“UB berkomitmen untuk terus mewujudkan lingkungan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas,” Kata Widodo, kemarin. Menurut dia UB layak disebut universitas yang ramah difabel.

Pasalnya, UB sejak 2012 telah menerima mahasiswa jalur disabilitas dan terus berusaha memperlengkapi sarana dan prasarana. Hal ini bertujuan agar UB menjadi kampus aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas.

Saat ini, UB memiliki sekitar 111 mahasiswa difabel aktif. Mereka mendapat layanan dibawah Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Hasilnya pada 2020, UB mendapat penghargaan Zero Award dari sebuah lembaga di bawah PBB.

Adapun UNESA-Dimetric merupakan pemeringkatan kampus ramah disabilitas yang diikuti 125 perguruan tinggi dunia. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Selain itu, juga untuk mengupayakan terciptanya inovasi program dan pertukaran ide dalam mendukung pendidikan yang sustainable, equality, accountable dan responsible.

Sementara itu Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan UNESA, Nadi Suprapto menjelaskan program ini merupakan langkah awal untuk menciptakan kampus yang ramah disabilitas.

“Dimetric ini merupakan aksi nyata dari komitmen UNESA  untuk sama-sama mewujudkan aksesibilitas dan kualitas layanan untuk mereka yang disabilitas,” ujarnya.

Dia menambahkan, tercatat 125 perguruan tinggi di dunia yang menjadi partisipan UNESA-Dimetric 2022. Mereka melalui tahapan registrasi mulai 15 Agustus hingga 2 November 2022 lalu. Mereka kemudian masuk dalam tahap penilaian pada periode 7 November 2022.

Menurut Nadi, terdapat 10 indikator yang digunakan dalam penilaian. Hal ini meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, kebijakan khusus inklusi, kelembagaan, kerja sama organisasi disabilitas dan sarana-prasarana. Selanjutnya terdapat penilaian akomodasi yang layak, siswa-karyawan, pendidikan dan penelitian-pengabdian masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: