Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rahasia Miliarder Hidup Panjang dan Bahagia: Jangan Iri dan Membandingkan Kekayaan Anda dengan Orang Lain!

Rahasia Miliarder Hidup Panjang dan Bahagia: Jangan Iri dan Membandingkan Kekayaan Anda dengan Orang Lain! Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor miliarder Charlie Munger mengatakan dia tidak pernah peduli dalam membandingkan kekayaannya dengan uang orang lain.

Sebaliknya, dia mengatakan motivasinya dalam mengumpulkan kekayaan selalu tentang mengamankan kemerdekaan serta kebebasan untuk melakukan apa yang dia inginkan dalam bisnis dan kehidupan. Dia berharap lebih banyak orang akan mengikuti teladannya.

“Dunia tidak didorong oleh keserakahan. Itu didorong oleh rasa iri,” kata Munger pada pertemuan tahunan Daily Journal.

Baca Juga: Charlie Munger 'Puas' Melihat Kehancuran FTX: Cryptocurrency Hanya Penipuan dan Delusi

Melansir CNBC Make It di Jakarta, Senin (12/12/22) pria berusia 98 tahun yang telah mengumpulkan kekayaan yang diperkirakan Forbes mencapai USD2,2 miliar (Rp34,4 triliun) ini menambahkan bahwa mudah bagi orang untuk menjadi iri. Pasalnya, rumput tetangga akan selalu terlihat hijau.

“Saya telah menaklukkan rasa iri dalam hidup saya sendiri. Saya tidak iri pada siapa pun, ”kata Munger. “Saya tidak peduli apa yang dimiliki orang lain. Tapi orang lain menjadi gila karena itu."

Tentu saja, lebih mudah mengatakannya ketika Anda seorang miliarder. Forbes mencantumkan lebih dari 1.300 miliarder lain dengan kekayaan lebih besar darinya, termasuk Buffett, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih USD106 miliar (Rp1.657 triliun), tetapi kekayaan Munger masih lebih dari cukup untuk memastikan dia tidak kelaparan, dan semua keinginannya tercapai.

Pada 2017, Munger mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia selalu berusaha menghindari perasaan iri dan cemburu dalam berbisnis. Pemikiran semacam itu dapat merusak karier Anda, karena Anda akan cenderung membuat keputusan bias yang bisa berakibat buruk, katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: