Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ustaz Abdul Somad Dinilai ‘Pro’ Pada Tindakan Bom Bunuh Diri Hingga Menyebutnya Termasuk Mati Syahid

Ustaz Abdul Somad Dinilai ‘Pro’ Pada Tindakan Bom Bunuh Diri Hingga Menyebutnya Termasuk Mati Syahid Kredit Foto: Antara/Feny Selly
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi perbincangan di jagad dunia maya dan trending di Twitter sejak Kamis (8/12/2022) pagi usai terjadinya aksi bom bunuh di Polsek Astanaanyar, Bandung pada Rabu (7/12/ 2022).

Bukan tanpa alasan, UAS menjadi viral karena bertepatan dengan hal tersebut vidonya yang berceramah mengenai kedudukan bom bunuh diri kembali tersebar. 

Dalam video itu UAS berbicara bahwa bom bunuh diri adalah harokah Istishadiah atau gerakan mati syahid.

Baca Juga: Sudah Berani Ubah Banyak Kebijakan Anies, Heru Budi Dibombardir: Ada Kesan Beri Citra Gubernur Sebelumnya Nggak Ada Benarnya

“Jangan katakan bom bunuh diri, ini jangan katakan harakah Intihariyah tapi katakan harokah Istishadiah,” kata UAS dalam video itu.

“Harakah Intihariyah itu bom bunuh diri, pers barat yang katakan tapi harokah Istishadiah, gerakan mati syahid,” tambahnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri meletus di depan Polsek Astana Anyar Bandung. 

Satu petugas gugur yaitu ipda Sofyan yang harus meregang nyawa ketika menghalau teroris itu. 

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Bandung, Sahroni: Sangat Egois dan Tidak Berperikemanusiaan!

Juga belasan aparat kepolisian setempat yang luka berat dan ringan, serta pelau teroris yang langsung meninggal di lokasi.

Menurut pegiat sosial, Mazdjo Pray, pelaku telah diidentifikasi sebagai teroris yang pernah dipenjara di Nusakambangan dan baru bebas tahun lalu, namanya Agus Sujatno yang umurnya berhenti di angka 34.

“Agus sujatno memang pernah menjadi narapidana di Lapas super maksimum untuk narapidana kategori high risk di Lapas super maksimum Nusakambangan,” kata Mazdjo.

“Lapas super maksimum adalah Lapas yang ruang gerak penghuninya sangat dibatasi, gak cuman itu Lapas juga dilengkapi dengan pengacak sinyal kemudian juga ada pagar listrik hingga perekam suara di setiap kamar hunian,” tambahnya. 



Menurut Mazdjo, jika melihat perawakannya, wajah Agus adalah wajah yang hampa ketika menerima informasi sesat dari orang-orang yang mengaku penceramah agama. 

Baca Juga: Unggah Potongan Video UAS Soal Bom Bunuh Biri, Said Didu Minta Pensiunan Jenderal TNI Ini Tonton secara Utuh

Ia juga mengkritik, doktrin-doktrin yang dilakukan oleh UAS akan sangat mudah diterima oleh orang seperti Agus. 

“Tapi justru mulutnya nggak bosan menebar kebencian kepada sesama, mulutnya tidak bisa mengerem untuk tidak mempengaruhi orang yang datang di ceramahnya atau yang menonton videonya,” kata dia. 

“Untuk mempercayai segala omongannya yang provokatif mendukung orang lain mati konyol dan melibatkan darah dan nyawa orang sekelilingnya,” tambahnya.

Abdul Somad menurut Mazdjo adalah penceramah yang dikenal sebagai pendukung organisasi ISIS. 

“Penceramah yang menebar kebencian kepada orang yang beda aliran dengan dengan si Abdul Somad dan biasa disebut dengan sebutan kafir,” katamya.

Baca Juga: Demokrat Kecam Peristiwa Bom Bunuh Diri di Bandung, AHY: Terorisme Tidak Memiliki Agama!

Ia juga menambahkan omongan Abdul Somad soal bom bunuh diri adalah bagian dari jihad dan pelakunya akan mati syahid merupakan teror verbal yang disebarkan untuk mempengaruhi sekaligus menakuti masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: