Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hampir 20 Pesawat Pengebom China Bermanuver ke Langit Terlarang Taiwan, Rekor!

Hampir 20 Pesawat Pengebom China Bermanuver ke Langit Terlarang Taiwan, Rekor! Kredit Foto: AP Photo/Xinhua
Warta Ekonomi, Taipei -

China telah mengerahkan hingga 18 pesawat pengebom H-6 yang berkemampuan nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkap hal tersebut pada Selasa (13/12/2022), menyebut jumlah pesawat yang dikirim China adalah rekor. Dilaporkan bahwa Beijing masih terus meningkatkan tekanannya pada Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri.

Baca Juga: Senator Amerika Terang-terangan Bilang Taiwan Lebih Penting dari Ukraina, Ternyata Alasannya...

Sebanyak 18 pesawat pengebom itu menjadi bagian dari total 21 pesawat tempur yang dikirim China ke wilayah barat daya Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, sebuah penyangga wilayah udara yang biasa disebut ADIZ.

Pesawat-pesawat ini terbang di ADIZ Taiwan hanya dalam rentang waktu 24 jam, antara Senin pagi hingga Selasa pagi waktu setempat, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian mengatakan pihaknya langsung memantau situasi, menggunakan jet tempurnya serta sistem rudal darat untuk melacak pesawat China.

Pengerahan pesawat China tersebut telah mewakili jumlah penerbangan H-6 terbesar dalam periode 24 jam, sejak Taipei mulai merilis data harian tentang serbuan pesawat tempur China pada 2020.

ADIZ diberlakukan secara sepihak (unilaterally) oleh negara melalui deklarasi. ADIZ berbeda dari wilayah udara berdaulat, yang didefinisikan berdasarkan hukum internasional sebagai perpanjangan 12 mil laut dari garis pantai suatu wilayah.

Partai Komunis China yang berkuasa di China memandang Taiwan, pulau berpenduduk 24 juta jiwa yang diperintah secara demokratis, sebagai bagian dari wilayahnya sendiri. Klaim ini terus dipegang Beijing meski tidak pernah menguasai pulau tersebut. China telah lama bersumpah untuk 'menyatukan kembali' Taiwan dengan daratan China, bahkan jika perlu dengan kekerasan.

Ketegangan seputar Taiwan telah meningkat tajam tahun ini. Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke pulau itu pada bulan Agustus memicu kemarahan China, yang segera melakukan latihan militer besar-besaran.

Sejak itu, Beijing meningkatkan taktik tekanan militer di pulau itu, mengirim jet-jet tempur melintasi garis median Selat Taiwan, perairan yang memisahkan Taiwan dan China.

Sementara diketahui, garis median tersebut, selama beberapa dekade, telah berfungsi sebagai garis demarkasi informal antara keduanya, dengan serangan militer yang jarang terjadi.

Pada bulan November, Presiden AS Joe Biden bertemu langsung dengan pemimpin China Xi Jinping untuk pertama kalinya selama masa kepresidenannya di KTT G20 di Indonesia. Setelah itu, Biden menggambarkan pertemuan tiga jam itu sebagai 'terbuka dan jujur', dan ia meragukan invasi yang akan segera terjadi ke Taiwan.

Diperkirakan pembicaraan bilateral formal antara kedua pemimpin tentang kerja sama iklim juga akan berlanjut. Begitu pula dengan serangkaian perjanjian yang lebih luas antara Biden dan Xi, meski China sebelumnya sempat menghentikan dialog sebagai bagian dari pembalasan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan, CNN melaporkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: