Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyawa Kanselir Jerman dalam Bahaya Jika Kudeta Pimpinan Pangeran Heinrich XIII Gagal Dipatahkan

Nyawa Kanselir Jerman dalam Bahaya Jika Kudeta Pimpinan Pangeran Heinrich XIII Gagal Dipatahkan Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Berlin -

Kehidupan Kanselir Jerman Olaf Scholz akan berada dalam bahaya besar seandainya polisi tidak menggagalkan dugaan persiapan kudeta oleh apa yang disebut 'Citizens of the Reich', New York Times melaporkan.

Menyusul penggerebekan besar-besaran di berbagai daerah di seluruh negeri pekan lalu, ternyata kelompok tersebut telah menimbun senjata api dan berencana menyerbu parlemen, menurut outlet tersebut.

Baca Juga: Dipicu Kudeta, Parlemen Jerman Bilang Keamanan Negara Perlu Ditinjau Ulang

Dalam artikelnya pada Selasa (13/12/2022), NYT, mengutip tiga pejabat yang "mengetahui penyelidikan", mengklaim bahwa dokumen yang ditemukan di tempat milik para konspirator menunjukkan bahwa kelompok tersebut bermaksud untuk membunuh Scholz.

Di antara surat-surat yang disita dilaporkan lebih dari 100 perjanjian kerahasiaan yang bersumpah kepada para penandatangan untuk merahasiakan rencana-rencana ini di bawah hukuman mati.

Menurut sumber NYT, penggerebekan itu menjaring 40 senjata api dan pihak berwenang menduga bahwa lebih banyak senjata mungkin disembunyikan di tempat persembunyian.

Selain itu, tersangka biang keladi, Heinrich XIII, Pangeran Reuss, yang akan mengambil alih kendali di Jerman jika kudeta berhasil, konon mencoba menjalin hubungan dengan konsulat Rusia di kota Leipzig.

Pria itu dikatakan telah bertemu dengan diplomat Rusia setidaknya dua kali. Namun, seperti yang ditunjukkan surat kabar itu, para penyelidik belum menemukan petunjuk yang menunjukkan bahwa Moskow menanggapi tawaran tersebut.

Seorang warga negara Rusia bernama Vitalia B. juga termasuk di antara para tersangka.

Dalam komentar tentang kasus sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah terlibat dengan komplotan, menggambarkan dugaan konspirasi sebagai urusan domestik Jerman.

Di antara para tersangka adalah dua anggota saat ini dan satu mantan anggota partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman, klaim artikel itu.

Inti dari jaringan diduga terdiri dari apa yang disebut Reichsbuerger ('Citizens of the Reich'), yang percaya bahwa negara Jerman setelah Perang Dunia II bukanlah negara berdaulat.

Dua puluh tiga tersangka anggota komplotan saat ini ditahan, dengan 31 lainnya sedang diselidiki, NYT melaporkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: