Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawa KFC dan Pizza Hut ke Timur Tengah Bikin Mohamed Alabbar Jadi Miliarder Dunia, Ini Jatuh Bangun Perjalanan Bisnisnya!

Bawa KFC dan Pizza Hut ke Timur Tengah Bikin Mohamed Alabbar Jadi Miliarder Dunia, Ini Jatuh Bangun Perjalanan Bisnisnya! Kredit Foto: Twitter/Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang penggemar cerutu dan pacuan kuda, Mohamed Alabbar, memulai kerajaan bisnisnya dengan real estat pada tahun 1997. Dia mendirikan Emaar, sebuah perusahaan yang memulai revolusi properti Dubai dan memiliki jejaknya di seluruh kota metropolitan itu

Di samping menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa setinggi 830 meter, di mana apartemen dijual hingga USD4 juta (Rp62 miliar), Emaar mengembangkan area perumahan yang luas dan membangun menara yang dihiasi dengan nama perusahaan. Bertaruh bahwa penduduk akan berduyun-duyun ke mal di bulan-bulan musim panas Dubai yang terik, pria berusia 66 tahun ini juga membangun mal terbesar di dunia, lengkap dengan akuarium raksasa.

Melansir Bloomberg di Jakarta, Jumat (16/12/22) kepemilikan Alabbar saat ini di Emaar Properties bernilai sekitar USD4,6 juta (Rp71 miliar), menurut perhitungan Bloomberg. Pemerintah Dubai terus memiliki sebagian besar pengembang, tetapi tidak jelas berapa jumlahnya.

Baca Juga: Pembuat Burj Khalifa Jadi Orang Terkaya di Dubai, Sosoknya Sangat Rendah Hati: Saya Bahkan Tak Suka Pakai Jam Tangan Mahal

Sepanjang jalan Alabbar melakukan diversifikasi jauh dari real estat yang pernah disebutnya sebagai "bisnis bodoh". Selain Americana, yang menjadi payung makanan cepat saji KFC dan Pizza Hut di Timur Tengah, dia mendirikan Noon.com, e-commerce negara itu bersama PIF Arab Saudi.

Noon saat ini merugi, tetapi miliarder itu melihat ruang untuk pertumbuhan. "Angkanya terlihat bagus," katanya. “Asalkan dunia cukup stabil mungkin dalam dua tahun saya dan pemegang saham saya yang lain mungkin bisa memikirkan IPO.”

Alabbar memiliki 50% dari Noon dan separuh lainnya dimiliki oleh dana kekayaan Saudi. Keduanya memiliki kemitraan jangka panjang, meskipun mereka tidak merencanakan kesepakatan baru pada tahap ini. "Saya pikir dengan hubungan yang berjalan kita bisa melakukan lebih banyak bersama," katanya.

Pria kelahiran 1950-an ini lahir saat Dubai masih menjadi kota pelabuhan yang sepi, belum ada pusat bisnis bertabur gedung pencakar langit seperti sekarang ini. Dulu, banyak rumah kekurangan air mengalir di sana, bandara yang saat ini menjadi bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional bahkan belum dibangun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: