Kena Sindir Lagi, Kecepatan Kerja Anies Baswedan Dinilai Tidak Selaras dengan Kecepatan Kata-katanya
Meski sudah tidak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kritik kembali datang kepada Anies Baswedan.
Anthony Winza Probowo selaku anggota DPRD Jakarta Fraksi PSI mengatakan kecepatan kerja Anies Baswedan tidak selaras dengan kecepatan bicaranya.
Awalnya Anthony membahas mengenai keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengganti tagline Jakarta yang ada di era Anies Baswedan, yakni "Jakarta Kota Kolaborasi" menjadi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia".
Ia merasa hal yang dilakukan Heru sah-sah saja dan tidak ada larangannya dalam undang-undang.
“Sebenarnya saya juga salah kalau membandingkan Pak Anies dengan yang sekarang itu (Heru Budi) karena nggak Apple to Apple ya,” tambah dia.
“Kenapa saya ngomong kayak gitu. Yang pertama kalau yang lalu ini penafsiran saya sebagai anggota DPRD bekerja sama-sama Pak Anies, saya punya hak untuk menilai kecepatan beliau,” kata dia.
“Dalam mengeluarkan kata-kata itu tidak berbanding lurus dengan kecepatan beliau dalam mengeksekusi tata kota, jauh sekali,” tambahnya.
“Masih banyak contoh yang tidak selesai, saya bisa keluarkan contoh satu nih tentang Perpres tentang LRT, Perpres 55 tahun 2018,” katanya.
“Ini target dari Pak Jokowi ada sekitar 13-an rute LRT, yang dikerjakan oleh Anies yang mana?” tambahnya,
“Yang di Kelapa Gading Velodrome aja cuman bolak-balik bolak-balik, Kelapa Gading. Nah itu kan cuman keren di kata-kata nggak ada eksekusi,” ungkapnya.
Kemudian ia memberi contoh lagi, soal kerja Anies dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Ini target kinerja beliau 5 tahunan gitu dalam jangka menengah. Bisa dilihat air bersih misalnya, kalau saya ubah-ubah air bersih ini di RPJMD di masa akhir Jabatan beliau itu targetnya itu 79,6% warga DKI terkoneksi air bersih,” katanya.
“Saya baru tanya sama dirut PDAM berapa sih sekarang realisasinya dari target 79 awalnya di 60 baru 66 berarti baru 6% kenaikannya dari zamannya Pak Anies sampai beliau selesai nah cuman 6%,” ungkapnya.
Baca Juga: Lihat Diminatinya Safari Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar Pranowo Disarankan Segera Lepas Jabatan
“Berarti kecepatannya itu nggak secepat kata-katanya di RPJMD, kecepatannya hanya satu persen per tahun kalau begitu warga DKI butuh 34 tahun kalau dengan kecepatan seperti itu,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty