Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kampanyekan Pemupukan Berimbang, Kementan Gelar Pelatihan Genta Organik

Kampanyekan Pemupukan Berimbang, Kementan Gelar Pelatihan Genta Organik Buruh angkut memindahkan pupuk urea saat bongkar muat di Gudang pupuk Kujang Lini III, Awipari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/11/2022). Pupuk Indonesia memastikan bahwa stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam akhir tahun 2022 di Jawa Barat dalam kondisi melimpah dengan ketersedian pupuk urea dan NPK. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintah terus mengampanyekan pemupukan berimbang, salah satunya melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik). Melalui pemupukan berimbang, diharapkan produktivitas pertanian bisa meningkat.

"Petani menunggu terobosan dalam pemupukan. Perlu tangan-tangan untuk memperbaiki tanah kita. Saatnya tanah kita manjakan, dia sumber makanan bagi rakyat," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga: Duh! Terjadi Disparitas Data Stok Beras, Buwas Sebut Data Kementan Tak Ada di Lapangan

Syahrul menyebutkan saat ini pertanian sedang menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, termasuk tentang pupuk. Untuk mengatasinya, dibutuhkan metode pemupukan berimbang. 

"Kita berharap produksi akan bisa meningkat. Untuk itu, perbaiki metode pemupukan kita. Kurangi pupuk kimia hingga 50 persen. Perbanyak penggunaan pupuk organik," tuturnya. 

Baca Juga: Tindak Lanjuti Hasil Rapat Bersama DPR, Kementan: Stok Beras Sanggup Penuhi Kebutuhan Bulog

Sebagai langkah awal, Syahrul meminta para peserta ToT bisa membangun mindset baru di kalangan petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik. 

"Kita bangun mindset petani. Kalau pertanian mau bagus, peliharalah tanahmu dengan menggunakan pupuk organik. Bisa dengan memanfaatkan limbah makanan, ataupun kotoran dan urine hewan," terang Syahrul. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: