Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hakim ke Ferdy Sambo: Percuma Minta Maaf Kalau Gak Bisa Tahan Emosi

Hakim ke Ferdy Sambo: Percuma Minta Maaf Kalau Gak Bisa Tahan Emosi Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo berulang kali menyampaikan permintaan maaf dalam persidangan obstruction of justice hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2022).

Sambo dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Irfan Widyanto dalam kasus obstruction of justice penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua,

Mulanya majelis hakim mencecar Sambo mengenai perintah memusnahkan rekaman CCTV kompleks Polri Duren Tiga kepada eks Wakaden B Biro Paminal Arif Rahman Arifin. Sambo pun mengaku telah memerintahkan Arif untuk menghapus rekaman CCTV tersebut.

"Arif Rachman, saya sampaikan, 'Disimpan di mana rekaman itu? Di laptop dan flash disk. Ya sudah kamu hapus dan musnahkan'," kata Sambo menirukan percakapannya dengan Arif.

"Terus apakah Saudara mengetahui kemudian perintah Saudara untuk supaya file tersebut dimusnahkan? Apakah Saudara tanya apakah memang sudah dilakukan oleh yang Saudara perintah? Ada sudah tanyakan lagi?" tanya hakim.

"Saya tidak tanyakan lagi, karena saya yakin mereka pasti akan melaksanakan, Yang Mulia," jawab Sambo.

Hakim kemudian menyinggung jabatan Sambo sebelum duduk sebagai terdakwa kasus Yosua. Menurut hakim, jabatan Kadiv Propam oleh Sambo itu sudah cukup mumpuni.

"Saudara mempunyai kedudukan yang cukup bagus, tapi sayang Saudara tidak bisa menahan emosi Saudara," kata hakim.

Pada momen ini Sambo kemudian berulang kali mengutarakan permintaan maafnya di persidangan.

"Saya mohon maaf, Yang Mulia," sebut Sambo.

"Saudara katakan sudah merusak harkat dan martabat keluarga," kata hakim lagi.

"Saya mohon maaf, Yang Mulia," jawab Sambo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: