Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Dinilai Curi Start Kampanye, Pengamat: Emang Ganjar Pranowo Nggak?

Anies Baswedan Dinilai Curi Start Kampanye, Pengamat: Emang Ganjar Pranowo Nggak? Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Pusat Riset Politik BRIN Siti Zuhro mengomentari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut Anies Baswedan mencuri start kampanye untuk Pilpres 2024. Menurut Siti, Bawaslu hanya tinggal melihat aturan yang berlaku terkait safari politik Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Apa yang dia langgar? Kan, dia enggak gubernur lagi dan sudah lepas," ucap dia dalam acara KedaiKopi di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Minggu (18/12).

Siti mengatakan Bawaslu juga tinggal melihat unsur menyosialisasikan atau mempromosikan diri dalam safarinya. "Apakah turun seperti itu termasuk kampanye? Apakah dia bilang pilih saya? Kan, enggak. Jadi, kriteria kampanye dan curi start itu apa?" ungkap dia.

Siti menyatakan Anies bisa saja kena sanksi apabila kriteria atau tindakan yang dilakukannya masuk dalam pelanggaran aturan. Menurut dia, kegiatan Anies masih dalam hal wajar karena hanya bertemu saja dan tidak mengajak orang memilihnya.

"Kalau dia (Anies, red) bilang, 'Pilih saya,' Itu kampanye. Dia enggak kampanye, hanya ketemu, acaranya apa? Seminar," terangnya.

Siti berpendapat hal yang dilakukan Anies juga dilaksanakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia mengatakan kemungkinan kalau Ganjar yang seperti itu bisa terkena sanksi karena masih menjabat sebagai gubernur.

Terlepas dari itu, Siti meyakini Bawaslu bisa menentukan yang mana pelanggaran dan tidak karena orang-orangnya mengerti hukum.

"Sudah paham ada fakta hukumnya. Ketika menuduh itu ada fakta hukumnya. Jangan ketika mengatakan dia curi start dan kampanye, ternyata fakta hukumnya enggak ada," tuturnya. Sebelumnya, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menilai Anies Baswedan telah mencuri start kampanye.

Dia menerangkan kampanye Pemilu 2024 secara resmi baru boleh dilaksanakan pada November 2023. "Ya kita lihat lah curi start kampanye, kan 24 November belum sekarang," kata Bagja di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (16/12).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: