Menurut Refly, omongan seorang kepala negara atau presiden bisa dimaknai sebagai sebuah perintah kepada bawahannya.
Refly juga menilai Bawaslu lebih baik diam saja jika terus-terusan mengeluarkan pernyataan yang tak masuk akal.
“Kalau ada endorsement dari kepala negara, pemerintah, daerah, maka akan ada kecenderungan struktur bawahnya bergerak untuk memenangkan dan itu sudah jamak diketahui baik menggunakan state aparatus, facilities, termasuk keuangan negara,” jelas Refly.
“Sepertinya lebih baik nggak usah ngomong Bawaslu ini,” ujar Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: