Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Dari sisi inflasi, Menkeu menyampaikan, perkembangan inflasi Indonesia juga masih relatif baik yaitu di 5,4 persen. Hal ini dipengaruhi oleh faktor volatile food yang terus konsisten menurun atau stabil.
“Ini adalah prestasi. Karena pada saat dunia menghadapi kenaikan harga-harga pangan dan energi kita masih bisa mengendalikan dengan menjaga suplai dan juga distribusi dari berbagai kebutuhan pangan dan energi nasional,” ujarnya.
Sementara, surat berharga negara Indonesia juga tercatat dalam situasi yang relatif membaik meskipun dihadapkan pada capital outflow dari sisi kepemilikan asing terhadap surat berharga yang mengalami penurunan.
“Ini menggambarkan bahwa Indonesia tetap bisa menjaga daya saing cost of fund dari pembiayaan kita meskipun ini tentu perlu untuk kita jaga. Karena APBN terus memberikan signal yang kredibel dan kuat dan policy-policy kebijakan makro kita yang konsisten dan kredibel memberikan dampak terhadap kinerja surat berharga negara kita yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain,” ujar Menkeu.
Dengan begitu, kinerja perekonomian Indonesia yang relatif positif ini dinilai konsisten dengan penilaian dari lembaga-lembaga pemeringkat global, seperti Fitch Ratings dalam hal ini menyampaikan afirmasi Indonesia adalah dalam posisi BBB stable.
“Pada saat seluruh negara-negara di dunia mengalami outlook negatif atau di down grade, lembaga-lembaga rating memberikan assessment yang stabil dari rating kita. Ini adalah sesuatu yang sangat remarkable,” pungkas Menkeu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: