Sorot Tajam Isu Multisektoral Perempuan, Menteri PPPA Dorong Lembaga Independen Turun Tangan
Dalam rangka menyambut Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember mendatang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga merayakan kepemimpinan perempuan bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan para pimpinan perempuan lembaga independen di berbagai sektor. Melalui pertemuan tersebut, Menteri PPPA mendorong sinergi dari seluruh pimpinan lembaga yang hadir untuk menuntaskan isu-isu perempuan di Indonesia.
Pasalnya, pemberdayaan perempuan adalah isu multisektoral yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk lembaga independen. “Pertemuan hari ini akan menghasilkan rekomendasi kerja bersama yang akan menjadi pedoman kita melangkah ke depan untuk memberdayakan perempuan yang ada di seantereo nusantara. Mudah-mudahan pertemuan ini bukanlah pertemuan akhir, tapi pertemuan awal untuk kita mendiskusikan lebih intens solusi terkait pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan isu-isu perempuan yang sangat kompleks dan multisektoral,” ujar Menteri PPPA dalam acara Merayakan Kepemimpinan Perempuan, Meneguhkan Kesetaraan dan Keadilan, di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Jelang Peringatan Hari Ibu, Menteri PPPA: Pentingnya Memaknai Perjuangan Pergerakan Perempuan
Menteri PPPA meyakini, sinergi dan kolaborasi seluruh pihak akan mampu meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan Indonesia, termasuk menyelesaikan 5 Arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada KemenPPPA, yaitu pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender; peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan/pendidikan anak; penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak; penurunan pekerja anak; dan pencegahan perkawinan anak.
“Desember adalah momentum untuk mengenal perjuangan pergerakan perempuan yang dilaksanakan pada Kongres Wanita Indonesia tahun 1928. 94 tahun perempuan sudah berjuang, tapi realitanya ketika kita melihat data dan indeks terkait perempuan, ini masih menjadi PR yang harus selesaikan. Namun dengan kehadiran dan kekompakan kita bersama, sinergi kolaborasi kita bangun, pasti tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa untuk kita menyelesaikan PR yang berkaitan dengan perempuan,” tutur Menteri PPPA.
Pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan perempuan dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan; Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; Komisi Perlindungan Anak Indonesia; Komisi Nasional Disabilitas; Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Komisi Kepolisian Nasional; Komisi Yudisial; Komisi Kejaksaan; Dewan Pers; Komisi Informasi Publik; Komisi Pemilihan Umum; dan Badan Pengawas Pemilu. Masing-masing perwakilan menyampaikan tantangan kepemimpinan perempuan yang dihadapi dan rekomendasi kerja ke depannya, termasuk pembentukan Women’s Leadership Forum.
Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Andy Yentriyani mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan menjelang Peringatan Hari Ibu yang merupakan peringatan pergerakan perempuan Indonesia. Pasalnya, Peringatan Hari Ibu berangkat dari Kongres Wanita Indonesia yang pada saat itu tidak hanya mendiskusikan isu-isu yang kerap dianggap dekat dengan perempuan, tetapi juga membahas visi bangsa Indonesia yang menjadi inspirasi bagi kongres lainnya.
Baca Juga: Jika Nasib Proyek Jokowi Termasuk IKN Berada Ditangannya Nanti, Anies Baswedan: Lihat Aja Jakarta
“Pertemuan ini dilaksanakan untuk mengupayakan agar dalam proses kepemimpinan di lembaga dengan tugas, fungsi, dan mandat kita masing-masing, kita bisa saling menguatkan agenda-agenda yang ada, baik dalam kerja sama secara kelembagaan maupun meningkatkan persahabatan/persaudarian yang rasanya akan terus menjadi kekuatan dalam kepemimpinan perempuan,” pungkas Andy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar