- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Next Year, Pasokan Minyak Sawit Ketat, Harga CPO Diperkirakan Tembus Level Ini
Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) berpotensi menembus level RM 5.500 per ton pada tahun 2023 mendatang. Melemahnya produksi di awal tahun akibat tingginya curah hujan yang dialami negara produsen seperti Malaysia dan Indonesia pada awal tahun depan. Penurunan produksi akibat siklus cuaca juga telah dirasakan pada akhir tahun 2022. Tidak hanya itu, kebijakan biodiesel pemerintah Indonesia diperkirakan akan menjadi sentimen penopang kedudukan komoditas ini.
Baca Juga: Bertahun-tahun, Persoalan Praktik Public Relation Negara Barat Maju Guna Melemahkan Minyak Sawit
Sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan harga CPO pada tahun depan diperkirakan adanya kebijakan terbaru yang diresmikan Uni Eropa terkait importasi komoditas agrikultur. Dalam regulasi tersebut, importir di Benua Biru harus memastikan produk minyak sawit, daging sapi, kayu, kopi, kedelai, kakao, hingga karet tidak berasal dari lahan hasil alih fungsi hutan atau deforestasi.
Direktur Godrej International Ltd Dorab Mistry dalam laman Bloomberg, memperkirakan bahwa harga CPO akan bergerak dapat menyentuh RM 5.000 per ton hingga Mei 2023. Proyeksi harga tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan yang dikeluarkan Dorab Mistry pada November lalu. Saat itu, Dorab Mistry memproyeksikan harga CPO bisa menembus level RM 4.500 per ton hingga Maret 2023.
Baca Juga: Gembiranya Senin Ketiga Bulan Desember, Harga Sawit Domestik Tercatat Naik!
Salah satu pendorong kenaikan harga CPO tersebut ialah rencana Indonesia untuk meningkatkan konsumsi biodiesel di dalam negeri. Lantaran, pemerintah telah mengeluarkan aturan baru mengenai implementasi B35 berbahan baku sawit mulai Januari 2023. Mistry mengatakan, permintaan yang lebih tinggi dari industri biofuel akan terus mendukung harga sawit. Menurutnya, langkah tersebut berpotensi memangkas ekspor kelapa sawit dari negara Indonesia, yang menyumbang sekitar sepertiga dari perdagangan minyak nabati global. Turunnya cadangan CPO di Malaysia juga diperkirakan akan menjadi penopang harga CPO tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar