Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Hanya Akan Jadi Beban Negara Selama 50 Tahun ke Depan, Kok Bisa?

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Hanya Akan Jadi Beban Negara Selama 50 Tahun ke Depan, Kok Bisa? Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinilai hanya akan menjadi beban negara hingga 50 tahun mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, melalui video bertajuk Proyek Kereta Cepat & IKN akan Sangat Membebani Siapapun Presiden Berikutnya, Kamis (22/12/2022).

Pasalnya, proyek ini kerap mengalami masalah. Teranyar, KCJB mengalami kecelakaan pada Minggu, 18 Desember 2022 pukul 17.00 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan dua pekerja WNA Cina meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Baca Juga: IKN Disebut Bakal Jadi Beban Buat Presiden Pemenang Pilpres 2024, Kenapa?

"Kereta ini didatangkan dari Cina langsung, tapi dalam latihannya, itu mengalami kecelakaan. Kebayang nggak kalau seandainya [kereta] ini mulai beroperasi normal dan kemudian menimbulkan kecelakaan? Jadi, aspek safety-nya belum terjamin," kata Achmad, dikutip Jumat (23/12/2022).

Selain itu, rumor yang beredar menyebut bahwa harga tiket kereta cepat ini akan dijual di bawah harga pasar normal. Menurut dia, harga pasar yang ditawarkan aslinya sekitar Rp250 ribu. Sementara tiket KCJB dikabarkan akan diperjualbelikan di harga Rp130 ribu hingga Rp150 ribu.

"Dengan harga yang rendah, berarti tingkat keuntungan atau bagi hasil dari proyek ini akan jadi panjang," imbuhnya.

Dengan demikian, proyek KCJB tak hanya akan membebani presiden selanjutnya, tetapi juga pemerintahan di periode-periode berikutnya. 

"Karena memang proyeknya membengkak dananya, banyak human error, kecelakaan kerja, eror dalam financing-nya, dan bebannya akhirnya kepada rakyat Indonesia. Bukan hanya rakyat hari ini, tetapi rakyat yang mulai hidup hari ini sampai rakyat yang akan tetap hidup sampai 50 tahun yang akan datang," papar Achmad.

Bila dugaan tersebut terbukti nantinya, Achmad mengungkapkan dana APBN ke depan malah berpotensi digunakan untuk membayar utang dari proyek KCJB.

"Saya kira ini sangat amat disayangkan ya kalau kejadiannya seperti ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: