Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek IKN Jadi Buah Simalakama Buat Indonesia: Kita Terima Investasi Besar dari China, Artinya....

Proyek IKN Jadi Buah Simalakama Buat Indonesia: Kita Terima Investasi Besar dari China, Artinya.... Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menilai bahwa kondisi geopolitik dunia yang semakin panas membuat rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tidaklah tepat untuk dilaksanakan dalam waktu dekat. 

Achmad menyebut bahwa pemindahan IKN yang rencananya akan mengundang banyak investor termasuk dari China dalam pembangunannya akan menjadi buah simalakama untuk Indonesia. 

"Ini akan menjadi buah simalakama buat pemerintahan Indonesia karena kalau kita menerima investasi besar dari China untuk membangun IKN artinya wilayah atau blue print-nya IKN sudah berada di tangan China dan kalau kita memutuskan politik bebas aktif maka ini adalah langkah yng keliru kalau investasinya adalah investor dari China karena Indonesia sudah berpihak," ujar Achmad dikutip dari laman YouTube Pribadinya, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga: Pakar Sebut IKN Akan Jadi Proyek Sia-Sia: Uang Rakyat yang Sangat Berharga....

Achmad menyebut, seandainya tidak berpihak kepada China itu berbahaya bagi pertahanan Indonesia, pasalnya karena blue print dari pembangunan IKN sudah dapat dipastikan berada di di tangan China. 

"Ini suatu buah simalakama, memang pembangunan IKN ini tidak tepat dalam kondisi ekonomi domestik yang seperti ini, masih dalam pemulihan, inflasi masih tinggi dan juga situasi geopolitik dimana geopolitik ini memerlukan stabilitas untuk kita mengundang investasi asing," ujarnya. 

Lanjutnya, jika pemerintah Indonesia ingin bebas aktif makan harus dilakukan dengan mulai membangun kemandirian dari segala investor bahkan investasi yang harus kita kembangkan investasi dalam negeri.

"Pertanyaanya apakah ada investor dalam negeri yang mau membiayai IKN dan jawabanya jelas tidak ada," ungkapnya. 

Achmad mengatakan Wakil ketua otorita IKN yang mantan eksekutif dari Sinarmas properti diperkirakan juga tidak dapat menjamin untuk dapat membiayai investasi IKN secara keseluruhan.

"Mereka memang mempunyai pengalaman property untuk perumahan tetapi properti untuk IKN ini tidak bisa kita anggap sesederhana seperti perumahan, ini harus ada pertahananya, dan juga ikn disarankan diperkuat dengan pertahanan udara yang fokus," ucapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: