Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhiri Tahun 2022, Harga CPO Domestik Naik Tipis Jadi Segini

Akhiri Tahun 2022, Harga CPO Domestik Naik Tipis Jadi Segini Petani mengumpulkan hasil panen kelapa sawit di lahan perkebunan Danau Lamo, Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Minggu (2/12/2018). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas terus mendorong pelaku industri kelapa sawit dan pemerintah daerah untuk melakukan hilirisasi agar bisa menghadapi tekanan pasar global yang telah mengakibatkan harga komoditas perkebunan itu anjlok dari sebelumnya 530 dolar AS per ton menjadi sekitar 420 dolar AS per ton. | Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) tercatat naik menjadi Rp11.600/kg pada Jumat (23/12/2022). Dengan demikian, terdapat kenaikan sekitar Rp10/kg, jika dibandingkan harga CPO pada Kamis (22/12/2022) yang mencapai Rp11.590/kg.

Melansir laman InfoSAWIT pada Senin (26/12/2022), untuk wilayah Belawan, Kuala Tanjung, dan Dumai, harga CPO tercatat Rp11.600/kg. Sementara harga CPO di Talang Duku dibuka Rp11.400/kg, terjadi Withdraw (WD), dengan penawaran tertinggi Rp11.300/kg. Harga CPO di Teluk Bayur dibuka Rp11.450/kg, terjadi WD dengan penawaran tertinggi Rp11.264/kg.

Baca Juga: CPO Jadi Produk Paling Laris dalam Trade Expo Indonesia Tahun 2022

Secara rataan mingguan, harga CPO di pekan ketiga Desember 2022 di PT KPBN tercatat sebesar Rp11.599/kg. Harga ini tercatat menurun sebesar Rp6/kg atau kurang dari 1 persen dibandingkan periode yang sama pada pekan sebelumnya yang sebesar Rp11.605/kg. Sementara itu, monthly average harga CPO periode Desember tercatat Rp11.769/kg atau menurun 5,5% dibandingkan periode November yang sebesar Rp12.459/kg. 

Praktisi Bisnis dan Eks Inteligent Market Pemasaran di PTPN 7, Boyke Suratin, dalam laman InfoSAWIT mengatakan, pada penutupan harga di Bursa Malaysia untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2023 masing-masing masing mencapai RM3.863 per ton, RM3.886 per ton, dan RM3.898 per ton. Harga tersebut turun dibandingkan kontrak sebelumya yang mencapai RM3.914 per ton, RM3.944 per ton, dan RM3.960 per ton.

Lebih lanjut, dikatakan Boyke, aksi ambil untung (profit taking) dan beberapa sentimen telah membuat harga minyak sawit di pasar bursa sempat menurun. Kendati demikian, kata Boyke, dengan adanya isu gangguan pasokan telah mendorong harga lebih baik. 

Pemerintah Indonesia saat ini tengah menerapkan kebijakan penghentian sementara Pungutan Ekspor dan kebijakan patokan Bea Keluar (BK) dua minggu sekali guna menghabiskan stok minyak sawit yang sebelumnya penuh.

Untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) periode 16-31 Desember 2022 adalah US$871,99/MT. Nilai ini meningkat sebesar US$47,67 atau 5,78 persen dari periode 1-15 Desember 2022, yaitu sebesar US$824,32/MT. Pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar US$52/MT dan pungutan ekspor CPO sebesar US$90/MT.

Baca Juga: Next Year, Pasokan Minyak Sawit Ketat, Harga CPO Diperkirakan Tembus Level Ini

Peningkatan harga referensi CPO tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yaitu peningkatan harga minyak nabati lainnya, khususnya minyak kedelai yang menyebabkan meningkatnya permintaan CPO secara global. Faktor lainnya, yaitu menurunnya kasus Covid-19 di Tiongkok sehingga perekonomian di Tiongkok juga sudah mulai normal kembali serta adanya perubahan kebijakan mandatori biodiesel Indonesia dari B30 menjadi B35.

Perlu diketahui, merujuk Surat Edaran KPBN No.225/KPBN/X/02/XII/2022, kegiatan KPBN untuk tender minyak sawit mentah (CPO) dan karet terakhir dilaksanakan pada 23 Desember 2022 dan akan dimulai kembali pada Selasa, 3 Januari 2023 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: