Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teleponan, Zelensky ke Narendra Modi: Formula Perdamaian Ukraina Kami Ajukan ke India

Teleponan, Zelensky ke Narendra Modi: Formula Perdamaian Ukraina Kami Ajukan ke India Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Ukraina telah meminta dukungan dalam upaya menghentikan perang melawan Rusia, kata Presiden Volodymr Zelensky berbicara dengan Perdana Menteri India.

Permintaan itu disampaikan dalam sambungan telepon Presiden Zelensky dengan PM Narendra Modi. Melalui akun Twitter, pemimpin Ukraina itu juga menyampaikan harapan bahwa India dapat sukses menjalankan peran sebagai ketua G20 tahun depan.

Baca Juga: Zelensky Full Senyum! Begini Sambutan Luar Biasa Rakyat Ukraina untuk Sang Presiden

"Pada platform inilah saya mengumumkan formula perdamaian dan sekarang saya mengandalkan partisipasi India dalam penerapannya," ujar presiden Ukraina itu pada Senin (26/12/2022).

Sebelumnya, pada November lalu, Zelensky meminta negara-negara anggota G20) untuk mengesahkan 10 butir formula perdamaian serta untuk mengakhiri perang.

Sementara itu, melalui sebuah pernyataan, pemerintah India mengungkapkan bahwa Modi dan Zelensky membahas berbagai peluang untuk memperkuat kerja sama bilateral.

"Perdana Menteri menjelaskan prioritas-prioritas utama yang ditetapkan India sebagai ketua G20, termasuk memberi negara-negara berkembang kesempatan untuk menyuarakan kekhawatiran soal berbagai masalah, seperti keamanan pangan dan energi," kata pemerintah.

Selama pembicaraan tersebut, Modi juga menekankan desakannya agar perang di Ukraina segera dihentikan. Ia menyampaikan dukungan India bagi upaya-upaya untuk mewujudkan perdamaian.

Sejauh ini, India tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina secara terbuka. Negara Asia Selatan itu kini merupakan salah satu pembeli utama minyak Rusia, selain China.

India bulan ini membeli minyak mentah Urals di bawah harga 60 dolar AS (sekitar Rp937 ribu) per barel yang ditetapkan oleh negara-negara Barat.

Menteri luar negeri India sebelumnya mengatakan bahwa India, sebagai konsumen migas terbesar ketiga di dunia dengan tingkat pendapatan yang tidak tinggi, harus menjaga dan memperhatikan kepentingannya.

Terkait keadaan itu, Menlu India menyebut Rusia sebagai "mitra yang stabil dan teruji kuat" bagi India.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: