Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Serius Capai Target Net Zero Emisi, Ini Strategi yang Dilakukan Kemenko Marves

Indonesia Serius Capai Target Net Zero Emisi, Ini Strategi yang Dilakukan Kemenko Marves Kredit Foto: Kemenkomarves.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap bukti Indonesia serius menekan emisi karbon di aspek transportasi laut. 

Luhut menyebut salah satunya dengan menerapkan sistem greenport yang merupakan sistem dalam operasional pelabuhan yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan sehingga mampu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dan smartport yang memanfaatkan  digitalisasi dalam sistem kepelabuhanan.

Menurutnya kedua sistem ini mampu memberikan efisiensi pekerjaan sekaligus berdampak baik pada lingkungan sejalan dengan perhatian global mengenai dampak emisi gas rumah kaca (GRK). Berdasarkan data target International Maritime Organization (IMO) dalam menekan emisi GRK sebesar 40 persen di 2030 dan 70 persen di 2050 dari sektor transportasi laut.

Baca Juga: Bauran Energi Fosil Masih Lebih Besar, Ini Strategi Kementerian ESDM Capai Target NZE

"Penggunaan bahan bakar karbon bersuhu rendah dan modernisasi pelabuhan menjadi bagian dari upaya dekarbonisasi global, saya ingin tunjukan kepada dunia bahwa program green dan smart port merupakannbagian dari komitmen Indonesia menuju net zero emisi (NZE) 2060 atau lebih cepat," ujar Luhut dalam Greenport Awards 2022 di Kemenko Marves, Rabu (28/12/2022).

Luhut mengatakan, saat ini pemerintah telah mengambil kebijakan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia. 

Adapun sistem greenport dan smartport berperan dalam mewujudkan komitmen itu lewat pengembangan infrastruktur dan konektivitas dengan tol laut, pelabuhan, dan logistik.

"Dalam pelaksanaan program greenport pemerintah fokus kepada 4 aspek utama yaitu pengelolaan limbah, pengendalian iklim seperti mendukung rehabilitasi mangrove, EBT, digitalisasi pelabuhan," Ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pengelolaan pelabuhan tak hanya mengelola kegiatan operasional, tetapi juga harus berorientasi pada perbaikan lingkungan.

"Pemerimtah Indonesia saat ini mensrapkan kebijakan dalam mengelola pelabuhan yang memprioritaskan green port yang berwawasan lingkungan, yang memperhatikan bagaimana development itu integratred (terintegrasi) dan punya kepedulian sosial. Kemudian itu inklusif, tidak saja mengelola pelabuahn tapi juga bagaimana mengelola kawsan memberikan dukungan pada lingkungan tertentu sehingga pelabuhan menjadi satu titik sentral berkaitan dengan ekonomi nasional, tetapi juga memperhatikan hal-hal yang sifatnya lingkungan," ujar Budi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: