Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Green Port Kelas Dunia, Ini yang Dilakukan Kemenko Marves

Wujudkan Green Port Kelas Dunia, Ini yang Dilakukan Kemenko Marves Kredit Foto: Kemenkomarves.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memberikan penghargaan kepada 10 pelabuhan yang telah melakukan sertifikasi Green Port pada acara Green Port Award 2022 dengan tema Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia. 

Penghargaan ini diberikan kepada pelabuhan yang telah melakukan proses assesmen oleh IDSurvey dalam hal ini, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pelabuhan memegang peranan penting di Indonesia yang merupakan negara Maritim.

Baca Juga: Indonesia Serius Capai Target Net Zero Emisi, Ini Strategi yang Dilakukan Kemenko Marves

"Saat ini kita telah menyelesaikan proses Assesmen untuk 10 pelabuhan. Kedepannya ada 149 pelabuhan akan kita dorong untuk memenuhi standard Green Port dan Smart Port, agar Pelabuhan Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional," ujar Luhut dalam Green Portugis Awards 2022 di Kemenko Marves, Rabu (28/12/2022). 

Luhut mengatakan, saat ini Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar negara dengan performa pelabuhan yang baik berdasarkan median waktu tunggu kapal container mencapai 24,9 jam. 

"Posisi Indonesia ini diatas negara maju lainnya seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada," ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pelabuhan harus beroperasi untuk meningkatkan perekonomian Nasional dengan tetap memperhatikan keberlangsungannya dalam memitigasi perubahan lingkungan.

"Kita harus menggunakan sistem yang mampu menciptakan Lingkungan yang lebih hijau sebab semakin maju negara maka kegiatan ekspor impor akan meningkat yang mengakibatkan tingginya aktivitas di pelabuhan. Kegiatan ini tentunya tidak boleh mencemari lingkungan” ujar Budi.

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti menyebut bahwa saat ini assesmen Green Port telah dilakukan secara digital 

“Saat ini monitoring Assesmen Green Port Tahun 2022 ini, telah menggunakan online dashboard yang digunakan untuk proses self-assessment Green Port yang lebih cepat dan akuntabel. Selanjutnya dilakukan proses verifikasi secara hybrid melalui penilaian ke pelabuhan-pelabuan oleh tim asesor," ujar Nani. 

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono menjelaskan dalam melakukan Assemen Green Port  dilakukan telah memenuhi memenuhi peraturan peraturan berstandar Internasional seperti seperti PIANC, GPAS dan kearifan lokal Indonesia yaitu peraturan-peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan, dan energi serta didukung oleh Personil yang telah tersertifikasi.

 “Kami di IDSurvey sangat berkomitmen dalam memajukan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, dan sangat peduli terhadap isu-isu keberlanjutan. Saat ini IDSurvey memiliki 3 fokus utama, dan salah satunya adalah Green Economy," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: