Amerika Kuak Langkah-langkah yang Mungkin Dilakukan buat Matikan Produksi Drone Iran
Gedung Putih bekerja untuk mencegah Iran menggunakan suku cadang Barat untuk membuat drone militer (UAV), kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Pernyataannya muncul setelah Washington menuduh Teheran mengirimkan UAV tempur ke Rusia di tengah konfliknya dengan Ukraina.
Baca Juga: 100 Orang Pengunjuk Rasa Iran Berpotensi Dihukum Mati Rezim Pemerintah
"Kami sedang mencari cara untuk menargetkan produksi UAV Iran melalui sanksi, kontrol ekspor, dan berbicara dengan perusahaan swasta yang bagiannya telah digunakan dalam produksi," kata Watson dalam sebuah pernyataan kepada New York Times, Rabu (28/12/2022).
Watson menambahkan bahwa Gedung Putih “menilai langkah lebih lanjut yang dapat kami ambil dalam hal kontrol ekspor untuk membatasi akses Iran ke teknologi yang digunakan dalam drone.”
Ukraina menuduh Rusia menggunakan drone kamikaze Iran Shahed-136 dalam serangan di Kiev dan kota-kota lain.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah tuduhan tersebut pada saat itu, mengatakan Moskow hanya menggunakan perangkat keras Rusia dalam operasi militer di Ukraina.
CNN melaporkan pekan lalu bahwa Washington membentuk satuan tugas untuk menyelidiki tuduhan bahwa komponen Barat ditemukan di pesawat tak berawak yang dikerahkan oleh Rusia di Ukraina. AS juga bekerja pada pembatasan ekspor tambahan untuk Iran, menurut Bloomberg.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bulan ini bahwa tuduhan Kiev membantu Rusia dengan senjata "tidak berdasar." Dia berpendapat bahwa Republik Islam tidak memasok perangkat keras militer ke kedua pihak yang berkonflik.
Menteri luar negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan pada awal November bahwa Teheran telah mengirimkan "sejumlah kecil drone" ke Rusia beberapa bulan sebelum Moskow meluncurkan operasi militer pada akhir Februari.
Pada bulan September dan November, Departemen Keuangan AS memasukkan daftar hitam beberapa perusahaan Iran yang dituduh terlibat dalam dugaan penjualan drone ke Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: