Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Austria Benar-benar Pesimis Uni Eropa Membaik: Selamat Datang Mati Listrik!

Austria Benar-benar Pesimis Uni Eropa Membaik: Selamat Datang Mati Listrik! Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Wina -

Uni Eropa memiliki sedikit peluang untuk menghentikan pemadaman listrik di tengah krisis energi yang diperburuk oleh konflik Ukraina, dan harus bersiap menghadapi dampaknya, kata Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner memperingatkan, Selasa (27/12/2022).

Berbicara kepada Die Welt, menteri menilai kemungkinan pemadaman listrik di beberapa bagian UE sebagai "sangat tinggi" dalam waktu dekat.

Baca Juga: Rusia Murka Bosnia Jadi Kandidat Anggota Uni Eropa

“Risiko pemadaman listrik yang meluas sekali lagi meningkat secara signifikan sebagai akibat dari perang Ukraina,” katanya.

“Pertanyaannya bukan apakah itu terjadi, tetapi kapan,” tegas menteri.

Tanner juga mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa bagi Presiden Rusia Vladimir Putin “serangan peretas” di jaringan energi Barat adalah bentuk “perang hibrida”.

“Kita tidak boleh berpura-pura bahwa ini hanya sebuah teori. Kita harus bersiap untuk pemadaman listrik di Austria dan Eropa,” kata menteri.

Menurut Tanner, militer Austria serta layanan pemerintah lainnya secara teratur melakukan latihan yang relevan. Mereka juga membangun kesadaran melalui kampanye untuk membagikan brosur kecil di tempat umum tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi pemadaman listrik.

Ketika ditanya apakah tindakan seperti itu bisa memicu "kepanikan", menteri menampik anggapan itu.

“Saya tahu ada garis tipis antara meningkatkan kesadaran dengan rasa proporsional dan membangkitkan rasa takut. Tapi saya pikir kami telah melakukannya dengan cukup baik sejauh ini,” katanya.

Momok pemadaman listrik telah menghantui negara-negara Eropa selama beberapa bulan sekarang, karena benua itu telah terguncang di bawah krisis energi yang diperburuk oleh meroketnya harga bahan bakar akibat sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia atas konflik Ukraina.

Awal bulan ini, media Jerman melaporkan bahwa Swiss sedang mempertimbangkan langkah untuk membatasi penggunaan kendaraan listrik guna menghemat energi.

Sekitar waktu yang sama, Xavier Piechaczyk, kepala regulator energi Prancis RTE, memperingatkan bahwa negara tersebut dapat menghadapi pemadaman bergilir karena suhu rendah dan permintaan energi yang tinggi. Risiko juga dapat diperburuk oleh penghentian pemeliharaan yang diperpanjang untuk beberapa reaktor nuklir, Bloomberg melaporkan pekan lalu.

Pada akhir November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bersikeras bahwa pembuat kebijakan UE hanya menyalahkan diri mereka sendiri atas krisis energi yang sedang berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: