Rusia mengkritik Uni Eropa karena memberikan Bosnia status kandidat, dengan mengatakan pada Jumat (23/12/2022) bahwa itu adalah bagian dari dorongan Barat untuk memaksakan kebijakannya di negara-negara Balkan Barat.
Pekan lalu, para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk menjadikan Bosnia and Herzegovina sebagai kandidat resmi untuk menjadi anggota blok beranggotakan 27 negara itu.
Baca Juga: Diplomat Top Rusia Buka Hitung-hitungan Kapan Dialog Perdamaian Dimulai: NATO Harus...
"Dalam konteks situasi saat ini di dunia dan garis ekspansionis Barat, jelas bahwa keputusan ini terutama didorong oleh tugas penaklukan geopolitik total di kawasan itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova, menurut sebuah pernyataan. dikeluarkan oleh kedutaan Rusia di Bosnia, dilansir Reuters.
Bosnia akan bergabung dengan Albania, Moldova, Republik Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, Turki, dan Ukraina, yang telah meluncurkan proses jangka panjang yang melibatkan negosiasi rumit untuk menyesuaikan undang-undang lokal dengan undang-undang Uni Eropa.
Para pejabat Uni Eropa mengatakan keputusan untuk memberikan status kandidat didorong terutama karena kekhawatiran bahwa ketidakstabilan yang diciptakan oleh perang di Ukraina dapat menyebar ke wilayah Balkan Barat yang bergejolak.
Barat mengkhawatirkan pengaruh Rusia di Balkan, terutama di Serbia dan Republik Serbia Bosnia yang menentang sanksi terhadap Moskow.
Zaharova mengatakan Uni Eropa telah menggunakan pembicaraan aksesi untuk memaksa negara-negara Balkan untuk "secara otomatis" mengadopsi kebijakan luar negeri blok dan keputusan sanksi, menurut pernyataan itu.
Rusia juga telah melobi agar kantor pengawas perdamaian internasional di Bosnia ditutup, mendorong separatis Serbia Bosnia untuk tidak mematuhi keputusan utusan tersebut.
"Kami bermaksud untuk terus bekerja dengan tujuan untuk membebaskan Bosnia dan Herzegovina yang berdaulat dan merdeka dari rezim usang protektorat eksternal," kata pernyataan itu.
Sementara Rusia telah memperingatkan akan menganggap langkah-langkah yang mungkin diambil Bosnia untuk bergabung dengan NATO sebagai "tindakan bermusuhan" sejauh ini tidak mengkritik ambisi Uni Eropa-nya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: