Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semprot KPU Soal Sistem Proporsional Tertutup, Golkar: Ini Memperkuat Oligarki!

Semprot KPU Soal Sistem Proporsional Tertutup, Golkar: Ini Memperkuat Oligarki! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengomentari pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, yang menyebut ada kemungkinan sistem Pemilu 2024 kembali ke proporsional tertutup.

Dalam sistem ini, Dave menuturkan penentuan calon anggota legislatif di semua tingkatan akan memberi kewenangan tinggi kepada Partai Politik, bukan individu caleg. Sementara proporsional terbuka, lanjutnya, akan memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan wakilnya di parlemen.

Baca Juga: KPU Sebut Pemilu 2024 Bisa Kembali ke Sistem Proporsional Tertutup, Apa Maksudnya?

'Proporsional terbuka ini memberikan hak kepada masyarakat untuk menentukan siapa yang masyarakat inginkan untuk menjadi wakilnya di parlemen, ini juga menjadi alat untuk masyarakat menilai atapun menghukum bilamana ada wakil-wakilnya yang tidak bekerja dengan baik," kata Dave dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Dia menilai sistem proporsional terbuka masih yang terbaik bagi penyelengaraan pemilu di Indonesia. Menurut Dave, sistem itu memberikan kesempatan bagi para anggota legislatif lebih dekat dengan masyarakat.

Baca Juga: Ketua KPU Minta Anggotanya Gak ‘Baper’ Kalau Dilaporkan Pihak-pihak Tertentu

"Ini memberikan semua kesempatan yang sama agar dapat terpilih dan juga mewajibkan para anggota Legislatif bekerja dan dekat dengan rakyat. Jangan sampai kewajiban ini hilang hanya karena keinginan elit parpol yang ingin mengontrol pergerakan bangsa," katanya.

Menurut Dave, sistem proporsional terbuka masih relevan untuk Pemilu ke depan. Sebaliknya, sistem proporsional tertutup akan membawa pada kemunduran berpolitik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: