Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Suara Anies Hingga Ganjar, Jabar Diyakini Bakal Jadi Rebutan Parpol di Pemilu 2024

Demi Suara Anies Hingga Ganjar, Jabar Diyakini Bakal Jadi Rebutan Parpol di Pemilu 2024 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Lebih lanjut, Firman menyebut di luar hasil pileg 2024, langkah politik RK di 2023 akan menjadi variabel determinan dalam kontestasi pilgub Jabar 2024.

"Jika kang Emil maju dalam pilgub Jabar 2024 maka peluang untuk menang terbuka lebar sepanjang elektabilitasnya bisa dipertahankan dan mendapat dukungan partai politik. Tapi, jika tak maju tentu figur yang diasosiasikan dekat dengannya bisa mendapat tambahan elektoral, dan bisa jadi pula ketidakhadiran RK bisa menguntungkan calon lainnya," jelasnya

Baca Juga: Isu Didepak Jokowi Gegara Anies Baswedan, Elite NasDem Nyatakan Siap Balik Melawan: Kita Sudah Tahu!

Adapun, Pengamat politik, Muradi memprediksi kontestasi pemilihan presiden 2024 bakal diikuti oleh dua pasangan. Pernyataan tersebut dilihat dari kondisi perpolitikan yang masih berdinamika.

Menurutnya, jika kondisi perpolitikan masih sama dengan seperti saat ini, maka jumlah pasangan calon diprediksi ada dua, dengan terdiri kutub Anies bersama pasangannya dan Prabowo dengan Ganjar. Sedangkan calon-calon lainnya hanya sekedar pemanis.

"Pasangan Anies inilah yang harus ditunggu, apakah memang pilihan pasangannya itu tepat dan partai yang bersama NasDemnya juga tepat itu penting," katanya

Dia juga menyoroti deklarasi Anies oleh NasDem sejauh ini belum memberikan tingkat elektoral yang signifikan bagi NasDem yang saat ini masih berada di bawah lima besar.

"Kan harusnya setelah deklarasi Anies itu, Desember ini NasDem mesti berada di lima besar. Tapi, berdasar sejumlah survei justru di bawah Demokrat dan PKS sehingga ada upaya NasDem melebarkan sayap pemilih mereka," katanya.

Ketika ditanyakan kemungkinan peluang Ridwan Kamil (Emil) maju dalam capres atau cawapres, ia pun meminta Emil untuk terlebih dahulu memutuskan menggunakan kendaraan politiknya, atau bila nantinya tak ikut maju pilpres, maka Emil disarankan tak perlu masuk sebagai kader salahsatu parpol.

Baca Juga: Patriotis dan Berjiwa Besar Bikin Prabowo Jadi Sosok Pilihan Warga Menurut SPIN, Kalau Anies dan Ganjar?

"Jika dia memutuskan ingin ke Jakarta atau tetap nyalon di Jabar, ya enggak perlu jadi anggota partai. Instruksikan saja timnya untuk mengumpulkan KTP. Kan kebutuhan dia menjadi anggota partai karena untuk pilpres,"pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: