- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bukan Satu Maupun Dua, PLN Sabet Lima Belas Penghargaan Sekaligus di Proper Emas 2022!
"Pada tahun ini dan ke depan, PLN juga tidak lagi menambah pembangunan PLTU baru, namun justru merencanakan penambahan kapasitas EBT hingga 20.9 GW sampai dengan tahun 2030 dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru. Ini merupakan RUPTL paling hijau dalam sejarah Indonesia,"jelasnya
Dia menambahkan, kini seluruh pembangkit PLN tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Hadirnya pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik tetapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi di masyarakat.
Baca Juga: Isu Didepak Jokowi Gegara Anies Baswedan, Elite NasDem Nyatakan Siap Balik Melawan: Kita Sudah Tahu!
Sebagai inovasi dalam transisi energi, PLN menerapkan cofiring biomassa untuk membangun ekosistem energi kerakyatan. Sampai tahun 2022, PLN telah melakukan uji coba cofiring ini di 49 lokasi.
"Kami membangun energi bersih berbasis kerakyatan. Dari situ ada lebih dari 800 ribu ton emisi karbon dikurangi hanya dalam waktu 2 tahun," tutur Darmawan.
Dalam lima tahun terakhir, PLN juga konsisten mengelola Limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) 100 persen. PLN mendorong pemanfaatan limbah, membangun ekosistem ekonomi baru untuk memantik pertumbuhan ekonomi sirkuler.
PLN juga terus memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dari PLTU untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan membangun infrastruktur desa di sekitar PLTU, seperti untuk pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi.
“FABA berhasil menciptakan roda ekonomi berbasis kerakyatan yang baru. Menjadi bisnis baru. Menjadi kawasan wisata baru. Wisatawan berdatangan. Ekonomi bergerak. Perempuan juga kami libatkan menjadi pengelola wisata," katanya
Pembangkit PLN secara aktif juga memastikan ekosistem di sekitar area pembangkit terjaga dengan baik. Indeks Keanekaragaman Hayati terjaga pada level 2-3, yang berarti ekosistem stabil/tidak ada tekanan pada ekosistem.
Langkah tersebut dilakukan dengan membangun penangkaran hewan terancam punah dan melakukan penanaman mangrove.
"Pada tahun ini, penanaman mangrove sudah dilakukan untuk 69 Ha, dan terus kami kembangkan sampai tahun depan mencapai lebih dari 150 Ha. Semua kami berdayakan,” ujarnya
PLN juga melakukan upaya-upaya terukur untuk menggunakan sumber daya secara efisien. PLN memonitor serta mengevaluasi penggunaan air dan penggunaan energi pada instalasi pembangkit listrik PLN Grup melalui dashboard digital. Ini merupakan kegiatan beyond compliance sebagai bagian dari komitmen kami terhadap ESG.
“Tugas PLN di masa lalu adalah untuk menyediakan listrik, tetapi di masa depan, our main job is to take care the environment. Kita harus jaga lingkungan kita. Kita bangun mimpi di seantero Nusantara. Dan dalam prosesnya, kita perkuat PLN, kita perkuat kapasitas nasional Bangsa Indonesia,” ungkapnya
Baca Juga: PLN dan Pemkot Medan Bangun Pabrik Biomassa, Ubah Sampah Kota Jadi Bahan Bakar PLTU
Adapun sederet pembangkit yang mendapatkan Proper Emas adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu PLTU Tanjung Jati-B, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton 1-2, PLTU Paiton 9, PLTU Indramayu dan PLTU Rembang. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), yaitu PLTGU Tambak Lorok, PLTGU Perak Grati, PLTGU Priok dan PLTGU Gresik juga menyabet Proper Emas. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Drajat juga mendapatkan penghargaan Emas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar