Realisasi Ekspor Produk Industri Hasil Hutan Capai US$14 Milyar, KLHK: Kami Masih Butuh Terobosan!
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan kinerja usaha sektor kehutanan tergolong baik selama 2022.
Sekretaris Direktorat Jenderal mewakili Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Misran, mengungkap nilai ekspor produk industri hasil hutan terealisasi sebesar US$14 miliar atau 143,59% melampaui target US$9,75 miliar.
“Kinerja pengelolaan hutan lestari sampai kuartal 4 tahun 2022 masih baik, namun diperlukan terobosan dan relaksasi kebijakan, salah satunya adalah terobosan percepatan penyelesaian dokumen lingkungan,” ujar Misran, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (1/1/2023).
Baca Juga: Rapor Hijau Era Jokowi Menjabat, KLHK: Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Terus Meningkat!
Menurut Misran, untuk mendorong nilai ekspor agar terus meningkat, diperlukan perluasan pasar-pasar yang baru ke depannya.
"Untuk itu, KLHK berupaya mendorong pengakuan yang lebih luas terhadap Sistem Nasional (Broader Market Recognition)," kata Misran.
Ia juga mengatakan, KLHK akan membangun kluster usaha kehutanan terintegrasi hulu, hilir dan pasar, baik di kawasan ekonomi khusus maupun kawasan ekonomi potensial lainnya.
"Untuk peningkatan efisiensi dan daya saing produk hasil hutan," imbuh Misran.
Lebih jauh, selain terkait eskpor hasil hutan, Misran juga mengungkap, apabila dilihat berdasarkan lima indikator kinerja KLHK lainnnya, capaian usaha sektor pengelolaan hutan lestari masih tergolong baik selama 2022.
Misran menyampaikan, nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Hutan dari pemanfaatan hutan terealisasi Rp3,04 triliun atau 95,03% dari target Rp3,20 triliun.
"Dan, nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan target 81 poin, terealisasi sebesar 81,39 poin atau 100,48%," papar Misran.
Selain itu, Misran juga menyebut peningkatan produktivitas hutan melalui penanaman dan pengkayaan kawasan hutan terealisasi sebesar 591.761 hektar atau 146,84% dari target 403.000 hektar.
Sementara itu, luas pemanfaatan hutan nerbasis masyarakat terealisasi sebesar 16,797 hektar atau 111,98%, dari target 15.000 hektae.
"Serta, jumlah produksi kayu bulat dengan target 55.00 juta M3, terealisasi sebesar 54,66 juta M3 atau 99,38%," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement