Jangan Anggap Sepele Kata Sandi, Berikut Cara Mengamankannya dari Serangan Siber
Bagi sebagian besar orang, kata sandi hanya menjadi metode yang paling umum untuk otentikasi layanan online, namun bagi para penjahat dunia maya, kata sandi dapat menjadi jalan pintas untuk masuk ke dalam kehidupan orang lain dan dapat digunakan sebagai alat kerja paling penting untuk membahayakan targetnya serta dapat diperjualbelikan.
"Ada beberapa konsekuensi yang jelas: penjahat dunia maya dapat mengambil alih akun dan menahannya untuk tebusan, menggunakannya untuk menipu kontak dan teman online Anda, atau, jika mereka bisa mendapatkan kata sandi ke situas atau aplikasi perbankan, terburuknya mengosongkan rekening Anda. Namun, terkadang niat mereka tidak sesederhana itu," jelas perusahaan global cybersecurity Kaspersky dalam media notes pada Senin (2/1/2023).
Basis data dan informasi yang bocor yang didapatkan oleh para penjahat dunia maya dapat digunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial, melainkan juga untuk merusak reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya seperti doxing atau tindakan mengungkap informasi identitas seseorang secara online seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi lainnya. Serangan doxing ini juga dapat menjadi berbahaya seperti mencapai pada bentuk cyberbullying, pencurian identitas, atau bahkan untuk menguntit seseorang.
Baca Juga: Dari Pishing Sampai Brute-Force, Berikut Daftar Serangan Siber Mengancam pada 2023
Adapun cara untuk melindungi akun dari akses yang tidak diinginkan adalah pertama dengan selalu ingat kebersihan kata sandi yang dapat dilakukan dengan cara antara lain:
- Jangan menggunakan kembali kata sandi yang sama untuk beberapa akun.
- Buat kata sandi yang panjang dan kuat dan simpan dengan aman.
- Segera ubah kata sanri jika mendengar berita pertama terkait pelanggaran data di layanan atau situs web yang digunakan.
- Pilih perangkat lunak pengelola kata sandi yang terpecaya yang dapat memonitor keamanan semua kata sandi secara real-time.
- Aktifkan autentikasi dua faktor jika memungkinkan, hal ini dapat digunakan untuk memberikan lapisan keamanan tambahan dan akan mencegah peretas mengakses akun bahkan jika penjahat berhasil mendapatkan login dan kata sandi targetnya.
- Siapkan jejaring sosial untuk privasi yang lebih bak. Ini akan membuat lebih sulit untuk menemukan informasi tentang diri pengguna dan karenanya mempersulit penggunaan kamus brute-force dalam penyerangan siber yang dilakukan.
- Berhenti membagikan informasi secara berlebihan meskipun hanya dapat dilihat oleh teman, karena teman hari ini bisa menjadi musuh esok harinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement