Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fokus Investasi East Ventures di Tengah Funding Winter dan Prospek Ekonomi Digital 2023

Fokus Investasi East Ventures di Tengah Funding Winter dan Prospek Ekonomi Digital 2023 Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun 2022 telah menjadi tahun penuh tantangan bagi seluruh sektor industri, termasukĀ startup yang ada sebagai akibat dari adanya ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, dan ketidakpastian yang didorong adanya pandemi dalam jangka waktu yang lama. Kini memasuki tahun 2023, kondisi ekonomi global harus menghadapi tantangan inflasi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa.

Melihat kondisi saat ini, East Ventures menilai bahwa inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa akan memengaruhi perputaran investasi di Indonesia, mengakibatkan suku bunga terus mengalami peningkatan, dan juga ekspektasi pertumbuhan akan menurun. Tahun 2023 pun mungkin akan menjadi tahun yang sama atau bahkan lebih menantang dari tahun 2022 di mana East Ventures menyebutnya sebagai krisis "badai yang sempurna" (perfect storm).

Namun meskipun begitu, East Ventures masih memiliki optimisme terhadap potensi yang ada. Dalam sebuah media rilis pada Selasa (3/1/2023) East Ventures menuliskan, "pembalap yang baik tetap bisa melaju meski dalam sebuah badai yang sempurna. Hujan deras dan angin kencang tidak akan mengubah fundamental kuat Asia Tenggara".

Baca Juga: East Ventures Berikan Pandangan Optimis untuk Ekonomi Digital Indonesia pada 2023

"Fundamental kuat Asia Tenggara dan Indonesia mempertahankan jalan beraspal yang sama yang telah kita pijak sejak awal. Visi dan keyakinan kami terhadap potensi Asia Tenggara tetap sama. Kami tahu tikungan yang harus diambil, dan kami akan terus berpacu dalam badai yang sempurna ini," jelas East Ventures.

Fundamental kuat dalam perekonomian merujuk pada adopsi teknologi terutama internet sebagai bagian dari upaya untuk bertahan di tengah perlambatan pertumbuhan global. Di Indonesia, populasi pengguna internet telah tumbuh dari 30 juta menjadi 200 juta hanya dalam kurun waktu 13 tahun, menjadikan Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam ekonomi digital teratas di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan sebuah yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia telah tumbuh dengan begitu cepat dan signifikan selama tahun 2022 dan diproyeksikan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 ini akan mencapai total nilai transaksi sebesar US$200 miliar.

"Kami akan bekerja dengan para founder, memetakan dan memahami situasi spesifik mereka, dan memberikan saran yang sesuai. Mengenai funding winter, saran kami kepada para founder adalah untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis," tutur East Ventures.

Dalam mengarungi krisis dan ketidakpastian, East Ventures berkomitmen untuk terus mendukung portofolio danĀ para founder ke depannya, di mana fokus utama akan diarahkan kepada para founder. Dalam hal ini, East Ventures percaya bahwa founder yang tepat tahu cara meningkatkan skala bisnis dan menggunakan kemampuannya untuk tetap kompetitif di masa-masa sulit.

"Resesi mungkin akan segera terjadi, karena siklusnya baru dimulai pada tahun 2022. Kondisi ini kemungkinan akan mengarah pada situasi ekonomi yang menantang dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, bagi startup yang mampu beradaptasi dengan kondisi jangka pendek yang menantang, tantangan tahun 2022 akan memberi jalan bagi peluang jangka panjang ke depan. Perspektif jangka panjang ini akan menjadi fokus investasi kami," pungkas East Ventures.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: