Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Tahun 2022, Emiten 'Merah' Cenderung Lebih Unggul

Tutup Tahun 2022, Emiten 'Merah' Cenderung Lebih Unggul Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Melihat fenomena ini, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Agus Herta Sumarto, berpendapat dinamika pergerakan harga saham berafiliasi politik di 2022 lebih condong dikarenakan figur kedeketan dengan lingkaran penguasa.

"Saya kira pada 2022 kemarin sebagian besar pergerakan harga saham yang berafiliasi politik lebih diakibatkan sentimen pelaku pasar terhadap kedekatan mereka ke lingkaran penguasa. Pada 2022 kemarin saya kira tidak begitu banyak aksi korporasi di sektor riil yang dapat meningkatkan nilai fundamental perusahaan mereka," kata Agus di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Kaleidoskop 2022 Rekor IPO Sepanjang Masa: 59 Emiten Melantai, GoTo Raup Dana Paling Jumbo!

Menurutnya, di 2023 di mana tahun politik lebih kuat karena mendekati Pemilu, investor akan lebih berhati-hati dan condong memilih saham tak terafiliasi politik yang lebih aman. Tentu saja meski tak terlalu beresiko namun imbal balik diterima tidak akan terlalu besar.

"Pada 2023, risiko untuk jenis-jenis emiten yang berafiliasi politik akan lebih besar. Investor mungkin akan jauh lebih berhati-hati dan akan lebih memilih saham-saham netral yang tidak berafiliasi politik dan pergerakan harga sahamnya murni dipengaruhi kinerja perusahaan. Saham jenis ini labih aman namun tentunya imbal hasil yang ditawarkan tidak begitu besar," papar Agus.

Baca Juga: Emiten Raja Membukukan Kenaikan Kinerja Signifikan pada Kuartal 3-2022

Kendati demikian, saham yang terafiliasi dengan lingkaran politik, imbuh Agus, masih akan menjadi bidikan para trader jangka pendek. Mereka menganggap volatilitas harga saham tersebu akan tinggi dan memberikan keuntungan besar.

"Untuk para trader jangka pendek, saham-saham yang terafiliasi politik lebih menarik karena volatilitas harga saham-saham tersebut akan tinggi dan mereka berpotensi mendapatkan keuntungan dari volatilitas harga tersebut," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: